"Lo gimana sih? Kenapa bilang sama Bang Faisal" seru Aksal menatap Alfin yang tak bisa menjaga rahasia nya.
"Tau nih, pasti mereka berantem lagi" sahut Anggi menggaruk tengkuknya.
"Abis gimana lagi? Kalian gak ngebantu" seru Alfin dengan santai.
"Tapi gak gini juga, gagal rencana nya" kata Aksal diangguki Anggi setuju.
"Terus gimana dong sekarang?"-Anggi
"Mana gue tau, Rizal pasti marah"-Aksal
"Kan udah biasa"-Alfin
"Huh, banyak banget masalah" kata Anggi menghela nafas panjang.
"Yaudahlah, kita susulin aja mereka" sahut Alfin diangguki keduanya setuju. Lalu segera mengunci pintu basecamp Nature Squad dan segera berjalan menuju motornya masing-masing lalu melaju menuju rumah sakit
Skip.
Sesampainya di rumah sakit, mereka segera berjalan menuju ruang rawa Rizal, mengetuk pintu dan melihat keadaan yang sepi tidak ada siapapun, mereka berpencar mencari nya tapi tidak menemukan Rizal.
"Kacau banget disini, darah siapa nih?" tanya Aksal menatap lantai yang kotor.
"Nih kan Hp Rizal? Kok rusak sih?" tanya Anggi memungut ponsel yang sudah hancur itu.
"Sebenarnya kenapa tuh orang?" tanya Aksal penasaran.
"Makanannya masih baru" seru Alfin mengecek bagian meja dan sofa.
"Rizal gak mungkin makan, pasti ada orang lain" kata Anggi membuatnya saling pandang dengan keduanya.
"Lah siapa yang jenguk dia? Bang Faisal juga gak ada" kata Alfin melihat keadaan sekitar yang tampak sepi, lalu keduanya menoleh saat melihat pintu terbuka membuat mereka terkejut.
"Gue kira siapa" kata Fani yang berjalan masuk membuat ketiganya heran dan penasaran.
"Lo kok ada disini? Kan udah mantan" seru Alfin menatapnya tak yakin.
"Ah gak usah bahas mantan, gue tau kok" kata Fani tampak tak bersemangat, dan mencari tasnya dan ternyata jatuh di bawah meja ia meraih dan memakainya.
"Lo abis nangis ya? Rizal nolak lo?"-Anggi
"Dimana Rizal?"-Alfin
Fani menatap mereka dan mengusap ujung matanya ada sisa air mata disana. "Jangan sotoy! Rizal di IGD"
"Hah?!" seru ketiganya dengan kaget menatap Fani meminta penjelasan.
"Tadi dia berantem, sama siapa tadi? Kakaknya kalau gak sala denger" kata Fani menghela nafas tak kuat mengingatnya.
"Bang Faisal? Terus sekarang Bang Faisal kemana?" tanya Aksal.
"Mana gue tau, dia udah pergi" jawab Fani seadanya.
"Terus, itu darah nya siapa?"-Alfin
"Rizal"-Fani
"Dia gakpapa? Kenapa musti di IGD?"-Anggi
"Ceritanya panjang, gue harus pulang. Ojol gue udah di depan"-Fani
"Yaampun"-Alfin
"Yaudah hati-hati, ayo kita antar sampe depan" kata Aksal diangguki semuanya dan segera keluar dari ruangan itu berjalan di koridor rumah sakit.
"Rizal kenapa kok berantem sama Kakak sendiri?" tanya Fani menatap mereka penasaran tapi para cowok itu malah saling melempar pandangan.
"Mereka emang gitu, udah lama. Susah di jelasin" jawab Alfin mewakili.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas Aktif《Completed》
Ficción General『DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! - Mengandung kata2 makian dan kasar - Harap bijak dalam membaca - Vote untuk saling menghargai - Komen agar makin akrab - Baperan gak usah baca -SEKIAN TERIMA GAJIH😘』 Remaja yang cuek dan masa bodo...