MATURE CONTENT
Rutinitas di pagi hari selalu sama dan juga monoton. Membuat sarapan lalu pergi bekerja, ah ya dan berolahraga sebelumnya.
Tapi sepertinya pagi ini Kai sedang malas untuk berolahraga lantaran perutnya sudah mulai bersuara tepat ketika dirinya membuka mata. Ini akibatnya sejak semalam ia melewatkan jam makan malam dan hanya makan cemilan seadanya dengan minum alkohol lalu setelahnya pergi tidur.
Merenggangkan tubuhnya sebentar sambil menguap lalu segera bersiap untuk memasak. Meski kesadarannya masih setengah karena mengantuk tapi gerak tubuhnya sudah mulai bekerja.
Roti panggang dengan selai lalu menggoreng telur, hanya itu untuk sementara. Setidaknya perutnya bisa berhenti berbunyi sebentar sebelum nantinya ia akan memakan makanannya yang cukup berat untuk sarapan paginya.
Ditengah kesibukannya mengocok telur dari arah belakang Kai langsung di kejutkan oleh wanita pengganggu hidupnya yang selalu menempel padanya. Siapa lagi jika bukan Jinae.
Oh Tuhan, Kai masih mengingat kesalnya karena semalam. Di tengah tidur lelapnya bisa-bisanya Jinae masuk ke kamarnya dan tidur bebaring di sampingnya tanpa permisi dan menguasai seluruh sisi ranjang kesayangannya. Alhasil Kai pun harus mengalah tidur di atas sofa miliknya semalaman. Sial!
"Good morning." Sapa Jinae riang mendongak menatap Kai.
"Geser sedikit, aku harus menggoreng ini." Acuhnya.
"Kau marah padaku?" Tanya Jinae mengerutkan keningnya merasa ada yang salah di sini.
Kai tak menjawab, pria itu memilih berpura-pura tidak mendengar apapun daripada ia harus kembali kesal jika mengingat tadi malam.
Merasa diabaikan maka Jinae pun tak menyerah dan justru semakin gencar mengganggu pria itu sampai pada akhirnya Kai pun menatapnya jengah.
"Kau mau apa?"
"Seharusnya aku yang bertanya. Ada apa denganmu itu? Apa aku melakukan kesalahan padamu? Kenapa kau seakan marah padaku?"
Kai menghela nafasnya kasar sejenak lalu menumpukan kedua tangannya mendekat pada wajah wanita Oh itu kemudian.
"Apa kau tak ingat tentang semalam?"
"Semalam? Memang ada apa dengan semalam?"
"Ya Tuhan Jinae. Kau---Akh!! Lupakan!!!---sekarang lebih baik kau mandi dan bersiap berangkat bekerja lalu kita sarapan bersama." Ucap Kai mencoba mengalihkan topik pembahasan.
"Shireo!!!---aku mau melihatmu memasak membuat sarapan." Sambil terus menempel dan bergelayut manja pada Kai.
"Ya Tuhan!---lihatlah aku kesulitan menggoreng telurku!"
××××