╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝Kini Zara sudah berada di klinik terdekat di perumahannya.
"Kesehatan kamu dan kandungan kamu sangat bagus, usia kandungan kamu sudah 24 minggu, tolong jangan terlalu kecapekan, kasian bayi di kandungan kamu." Jelas sang Dokter.
"Mau dengar detak jantungnya?" Tanya Dokter Diana. Kali ini Zara periksa dengan Dokter yang berbeda.
Zara menatap Farhan, "Dengerin, ya? Kamu temenin?" Ajak Zara membuat Farhan mengangguk setuju.
Dokter itu menyingkat baju Zara lalu mengoleskan gel di perut Zara. Dia mulai meletakkan alatnya di atas perut Zara lalu memutar mencari letak denyut jantung sang bayi.
"Nah ini, dengerin." Ucap sang Dokter membuat Zara dan Farhan saling pandang.
Zara menggenggam erat jari-jari Farhan saat suara detak jantung bayi itu semakin terdengar membuat Farhan tersenyum kecil pada Zara lalu mengelus puncak kepala perempuan itu.
"Detak jantungnya bagus banget." Ucap sang Dokter lalu mengelap gel di perut Zara menggunakan tisu.
"Nanti saya kasih vitamin untuk Ibu hamil, kalian tunggu di sana."
Farhan membantu Zara turun dari brankar, ia melihat raut wajah lelah perempuan itu.
"Nggak apa-apa, lo hebat, lo kuat, gue yakin lo bisa." Bisik Farhan membuat Zara tersenyum.
"Usia kamu berapa?" Tanya Dokter Diana.
Seketika Zara langsung menatap Farhan membuat laki-laki itu mengode untuk mengatakannya saja.
"17 tahun." Jawab Zara.
Dokter Diana mendongak, "Terlalu muda untuk hamil, kamu harus sangat hati-hati, untuk proses kelahiran kita nggak bisa jamin tapi kita akan usahain untuk melahirkan normal. Kamu tenang aja, tak ada yang tak mungkin di dunia ini." Jelas Dokter Diana melemparkan senyum tulus membuat Zara lega.
◈ ━━━━━━━ ⸙ - ⸙ ━━━━━━━ ◈
Zara sedang duduk sendiri di balkon kamarnya, menghirup udara sore sembari melihat langit senja yang sangat cantik, itu sangat menenangkan bagi Zara.
Zara mengelus perutnya membuat sang bayi langsung merespon, hal itu membuat Zara terkekeh kecil.
"Sayang!"
Zara langsung menoleh mendengar dirinya di panggil, "Masuk aja."
Farhan memasuki kamar Zara lalu menghampiri Zara yang sedang duduk di balkon. Ia mengambil cardigan Zara yang berada di lemari lalu memakaikannya pada Zara.
"Dingin, nanti sakit." Bisik Farhan melihat Zara hanya memakai daster selutut dan lengan pendek. Juga cuaca hari ini memang sedang sangat dingin.
"Liat gue bawain apa!" Farhan memberikan Zara kantong plastik berisikan mie ayam.
Melihat itu mata Zara langsung berbinar-binar, "Aaaaa makaciiiii!"
"Eum, Han... Kalo aku mau ketemu Zafran boleh nggak? Mau kasih tau soal bayi yang di kandungan aku, biar gimana pun dia Ayahnya, dia berhak tau." Jelas Zara hati-hati agar Farhan tak marah.
Farhan mengulas senyum tipis, "Anyithing for my princess." Ucap Farhan membuat Zara memeluknya.
Laki-laki itu memang yang selalu mengerti keadaan Zara, bahkan ketika berantem saja dia tak akan seperti laki-laki lain yang jika ingin di beri alasan jawabnya "Semua sudah jelas! Aku udah nggak mau dengar penjelasan kamu!" No! Itu bukan Farhan, Farhan tipe laki-laki yang tak ingin memperpanjang masalah, ia pasti akan mendengar penjelasan sebelum terbawa emosi, contohnya masalah kemarin. Ini juga sebabnya Zara dan Farhan jarang sekali berantem.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARHAN [Segera Terbit]
Ficção Adolescente[Part masih lengkap✅] [ALASKA UNIVERSE] "Lo milik gue, ga ada yang boleh miliki lo selain gue. Siapapun yang berani nyakiti lo, akan gue pastikan hidupnya ga akan tenang, sekalipun itu gue." -Alfarel Farhan Araksa. "Berjuang tak harus maju, ingat! T...