"saya mahasiswa bapak dosen. Kita ada batasan,"
tentang Jiskala Glory (Kim Jisoo) PJ kelas Bisnis Manajemen 10 yang selalu menggoda Hardin Amerta Bumi (Jung Haein) dosen muda mata kuliah Digital Marketing.
⚠️full cerita di twitter @sozrow
disini han...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ini Satria (Songkang) barangkali lupa xixixi~
—
"Lo gak kesurupan kan?"
Jiskala hanya tertawa melihat wajah Satria yang menatapnya ngeri hanya karena 'bengong satu jam di depan air mancur'.
"Kagak anjir. Gue udah bilang, gue emang gitu Sat. Kalo banyak pikiran gue bingung mau ngapa-ngapain bahkan lupa. Juga pernah tiba-tiba aja gue di kamar mandi padahal seinget gue lagi makan. Gak tau, cape jadi manusia,"
Satria hanya tersenyum penuh arti mendengar penjelasan Jiskala. Ia tidak sadar mengelus rambut Jiskala dan menatapnya iba. Jiskala langsung menghempaskan tangan Satria di kepalanya.
"Gue benci ya orang-orang kasian ke gue. Serius Sat, gue gak papa gue gak gila,"
Satria hanya mengangguk merespon ucapan Jiska. Hingga Satria mengeluarkan rokok dari sakunya kemudian menyalakannya.
"Masih suka ngerokok atau udah berhenti? Esse honey nih,"
Jiskala langsung merebut rokok di tangan Satria kemudian menghisapnya.
"Ah bacot lo,"
Satria tersenyum miring. Ia pun ikut menyalakan rokoknya, lalu menghembuskan asapnya sengaja pada Jiskala yang sedang bermain ponselnya.
"Ada cowok gak si lo?"
"Gak ada. Cewek kayak gue ga pantes nerima cinta dari cowok,"
"Ish gak boleh gitu Jis. Lo baik, pinter, cantik, juga tajir. Cowok banyak yang naksir lo anjir. Jangan bilang lo ga pantes nerima cinta, seburuk apapun lo jis lo pantes dapet cowok baik,"
Jiskala hanya diam menatap sebatang rokok yang ia apit menggunakan jarinya. Lalu membuangnya di asbak yang sudah disediakan.
"Sat,"
"Hm?"
"Hari ini gue happy banget!"
Ucapan Jiskala terdengar antusias membuat Satria serius mendengarkannya karena ia tahu, dari kelas tadi pagi wajah gadis itu terlihat tidak baik-baik saja.
"Kenapa? Kalo happy traktir gue kebab sultan dong,"
