Keluarga

11 0 0
                                    


Harta yang paling berharga adalah... tepung beras rosebrand


:V


Kenalin, nama gua Ven. Lengkapnya Pervenche La Giovanno. Kalo dibaca sekilas, nama gua engga ada islami-islaminya sama sekali. Gak jarang kok waktu sekolah dulu, kalo adzan dhuhur, temen-temen bakalan kaget kalo liat gua ada di masjid. Pun waktu jumatan, mereka sukanya ninggalin gua karena masih lupa kalo gua ini muslim. Yes, I'm muslim. Gak sekali dua kali banyak yang ngira kalo gua ini mualaf. Jujur, gua enggak kesinggung, tapi lucu aja gitu.

Asal muasalnya nama ini kebentuk karna dulu gua keberatan nama. Iya, gua sakit-sakitan, sampe akhirnya ayah gua memutuskan buat ganti nama gua. Dulu, siapa sih nama gua?

Al Raayan Putra Eirlangga Sakha.

Panjang banget. Iya, banget. Mungkin itulah kenapa gua sakit-sakitan, keberatan nama kalo kata kakek sama nenek. Entah ada angin ribut apa, ayah akhirnya ganti nama gua dengan nama yang terdengar sangat asing bagi keluarga besarnya. Terdengar sangat... go international ceunah. 

Pervenche La Giovanno.

Nama gua sekarang, sampai sekarang. Alhamdulillah, nama yang ringan, nama yang membuat gua jadi jauh lebih baik.



Ayah dan Bunda.

Namanya El Sakha Barbara Dirgantara dan Anneliese Margreet Tan. Pasangan berbahagia yang bertemu di Amerika. Bunda keturunan Indonesia-Belanda, sedangkan Ayah sendiri adalah keturunan Indonesia-Chinese. Emang sih, namanya jodoh, pasti ada aja cara supaya dipertemukan. Ayah dan Bunda waktu itu lagi sama-sama healing katanya, liburan sendiri ke Amerika. Waktu lagi jalan-jalan di sebuah supermarket, tanpa sengaja Ayah menjatuhkan barang dan membuat Bunda kaget sampai berteriak, "Eh, astaga!". Dari situ Ayah tau, ada orang Indonesia lain yang ada di dekatnya. 

Dari sanalah Ayah dan Bunda bertemu. Kemudian mereka jadi teman ngobrol dan terus menjadi teman baik walaupun Ayah sudah pulang ke Indonesia, sedangkan Bunda pulang ke Belanda. Setelah hampir setahun berteman, Ayah dan Bunda menjadi sepasang kekasih. Beberapa tahun kemudian, mereka menikah. Hubungan sehat yang terjadi sama Ayah dan Bunda membuahkan hasil yaitu gua... Ya, gua. Bocil kematian, kata Ayah, yang diharapkan dapat menjadi penerus usaha kuliner Ayah yang saat itu sudah besar. 



Huft, jadi anak tunggal, apalagi laki-laki, gua kira bakalan seru. Anak tunggal kaya raya kalo kata temen-temen. Tapi ternyata, idup emang gak seseru itu. Suka ada hal yang bikin bete dan bikin pengen nyerah. Semoga Ayah dan Bunda gak pernah nyerah atau malah nyesel udah punya gua. Ya, semoga.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 22, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pervenche La GiovannoWhere stories live. Discover now