Berkisah tentang kehidupan sehari-hari beserta kerandoman mahasiswa-mahasiswa perantauan di sebuah kontrakan yang beralamat di pertigaan gang Ahmad Yani. Kisah demi kisah terukir setiap hari oleh keberagaman karakter setiap tokohnya.
"Jahanam lo Rick, ninggalin gue di sini sendirian"
"Mana di telpon juga kaga diangkat"
"Awas lo kalo ketemu, pantat lo gue tumbalin"
Sesosok pemuda sedang duduk di teras depan ATM sembari terus melihat ke arah HP-nya. Sesekali ia meneguk air mineral dan mulutnya tak bisa berhenti mengunyah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pemuda tersebut adalah Surya. Surya si anak Surabaya. Ia adalah mahasiswa jurusan Teknik Informatika. hobinya adalah makan. Semua makanan bisa ia makan asal tak beracun. Baginya, makan adalah nikmat duniawi yang tak ada tandingannya selain tidur. Namun demikian, ia tak begitu pandai memasak. Kalau kata Surya tuh gini, "Makanan enak bisa dibeli. Jadi gapapa kalo gak bisa masak"
Surya memang hobi makan tapi badannya tetap kurus. Ini adalah nikmat lain yang tuhan berikan padanya supaya bisa lebih menikmati hobinya itu. Semua lemak sepertinya tidak betah bergerombol di tubuh Surya.
Ricky, adalah sepupu Jensen. Bisa dilihat dari mukanya yang sangat mirip dengan Jensen. Ia berkuliah di universitas seni dengan jurusan seni musik. Ricky memang berbakat dalam bermusik. Jika Jensen adalah sosok yang penyabar, Ricky adalah sosok yang memancing emosi. Dia sering menjadi dalang tersulutnya sumbu pendek penghuni kontrakan.
Surya masih setia menunggu temannya, Ricky. Mencari pun tidak ada gunanya karena Surya tidak tahu letak konrakan milik sepupunya Ricky. Ia hanya bisa bersabar menunggu balasan pesan atau telpon.
...
Sementara itu di kontrakan.... Ricky panik dan meminta Jensen untuk menemaninya ke stasiun. Ia merasa bersalah karena telah meinggalkan Surya sendirian dan takut terjadi hal yang tidak diingankan.
"Ayo bang temenin gue ke stasiun"
"Lo tuh ada-ada aja, punya temen malah ditinggal"
"Jangan-jangan kalo lagi jalan sama doi, si doi juga ditinggal di tengah jalan haha"
"Helm gue di garasi Jen, pake aja"
"Thanks babuku tercinta"
"Eh kalian berhenti dulu"
"Kenapa Ren?"
"Kalian nanti mau cenglu?"
"Cabe-cabean baru nih"
"Kal, cabut"
"Hadeh... gue lagi"
"Lo harusnya diem aja ren. Kan gue kena imbasnya" bisik Haikal pada Rendy
"Patuhi aturan lalu lintas"
"Pitihi itirin lili lintis"
...
Entah sudah berapa jam ia menunggu Ricky di tempat itu, namun Ricky tetap belum datang atau pun membalas pesan. Sampai akhirnya terdengar suara seseorang meneriaki nama Surya.
