⚠️: Peringatan!.
.
Bab ini mengandung kekerasan dan pelecehan baik secara verbal maupunJudul lagu multimedia : Lux Aeterna : A Requiem a Dream (Epic Orchestral Version).
.
Bacanya sambil dengerin lagunya ya biar lebih kerasa feelnya.Ada sebuah istilah ketika seseorang tertidur, merasa kesulitan bergerak serta napasnya tercekat. Otaknya seolah sudah bangun namun tidak dengan badannya. Ingin berbicara tidak bisa, namun ingin berteriak. Hal seperti ini disebut dengan ketindihan.
Kalau dari segi medis nama lainnya sleep paralysis, yang bermakna sebagai masa transisi dari terjaga ke tahap tidur. Sementara orang Jawa menyebutnya sebagai 'tindihen', sebuah kepercayaan menyebutkan ini adalah masa dimana manusia ditindih oleh makhluk-makhluk tak kasat mata, biasanya terjadi di jam-jam pergantian antar dua alam seperti dini hari atau saat kita tertidur di kala menjelang Maghrib.
Dalam kasus Raninda, hal itu terjadi sekarang. Dia merasa ini adalah waktu ritme sirkadian akan tetapi saat berusaha menggerakkan tubuh, sesuatu yang berat serta kuat menahannya dari atas. Tangan, lengan, lutut serta kakinya seakan ditahan oleh pemberat.
Awalnya Raninda mengira dia memang sedang ketindihan, dirinya berjuang keras membuka netra yang terasa lengket, seakan ada lem merekatkan kelopak serta matanya menjadi satu.
Otaknya meski berkabut akibat kantuk mulai mengirimkan sinyal kesadaran. Di antara pertanyaan; sejak kapan dia tertidur, hingga apa yang sedang terjadi pada dirinya saat ini, Raninda mengerahkan segenap kemampuan agar bisa bergerak meski sedikit.
Saat itulah Raninda merasakan sesuatu bergerak di samping sisi kanannya, menyusup masuk di antara sela-sela lehernya yang jenjang, membuat otot Raninda secara otomatis menegang serta memiringkan kepala ke arah kiri.
Apapun itu kini mulai menghisap, menyesap dalam-dalam sisi luar kulit tengkuknya, mengirimkan sinyal menggelitik aneh yang membuat seluruh buku halus pada tubuhnya meremang. Raninda tak bisa mencegah sewaktu satu erangan kecil keluar dari mulutnya, dibarengi lengkungan tubuh ke arah atas. Badannya namun ditekan kembali hingga punggungnya menyentuh kasur oleh sesuatu yang berat.
Ketika itulah seluruh kabut kebingungan lenyap dari kepala Raninda, digantikan sebuah kesadaran. Sewaktu dirinya terjaga penuh, Raninda langsung tahu apa yang tengah menimpanya.
Raninda hampir saja memekik saat melihat ada sesosok bertubuh besar sedang menggeliat, mengurung badannya yang kecil di atas ranjang. Mulanya ia pikir mahluk itu sebangsa lelembut. Pikirannya dipenuhi kengerian kalau-kalau dirinya sekarang sedang jadi korban dari kehadiran mahluk mistis seperti dalam kisah-kisah horor yang suka didengar atau dilihatnya selama ini.
Akan tetapi semua ketakutannya segera luntur ketika dia menangkap suara tarikan napas yang khas ketika manusia sedang mengambil oksigen dari dalam paru-parunya serta menghembuskan. Tertegun. Raninda memaksakan indra penglihatannya agar bisa fokus melihat di dalam kegelapan kamarnya. Barulah ketika limpahan cahaya rembulan berpendar menuju ke arahnya, ia bisa menyaksikan secara lebih seksama.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] The Beauty In The Dark : (#01. The Darkness Heart Series).
Romance(20+) [Harap follow dulu sebelum membaca ya] ⚠️: Mature contain. Obsessive. Posesive story plot. With Dark mature scene. Please be wise. #01. Rank in Ballad. #04. Rank in Profesi. #07. Rank in Suspense. 💔💔💔💔💔 Raninda, Garuda dan Elang. Tiga an...