39•cemburu?

108 8 28
                                    

"E-enggak. Maksud saya, di gigit semut"- katanya. Almeera mengarahkan kakinya menendang kaki Juna

"Aduh"

Penguni meja menoleh ke sumber suara "Loh. Kau kenapa ndan"- tanya Azrul

"Di gigit singa"

Juna dan Almeera adalah dua orang aneh. Mereka selalu mengucapkan pernyataan asal yang membuat pendengarnya berfikir tentang apa yang mereka maksud

"Tidak ada singa di sini, ndan"

"Ada. Singanya besar, dia galak"

Azrul menggaruk pangkal kepalanya, padahal tidak ada rasa gatal di sana.

Almeera merasakan kaki seseorang mengarah ke kakinya. Ia seperti merasa ada yang menarik sandal yang ia kenakan

Almeera melirikan matanya di bawah meja. Sandal miliknya ada di hempitan kaki Juna. Almeera memberikan kode mata pada Juna agar ia menaruh sandal milik Almeera ke tempat semula

Juna tidak menggubrisnya. Pria itu mengerutkan dahinya ketika merasa seseorang menendang kakinya

"Sakit"- Kata Juna. Dia berucap tanpa suara, agar para penghuni meja tidak terganggu dengan perdebatan mereka

Tidak, alasan lainnya karena Juna tidak ingin Azrul tau tentang hubungannya dengan Almeera

Almeera melirikan matanya kembali ke bawah meja. Juna bukannya melepaskan sandal itu dari hempitan kakinya, ia justru menginjak sandal Almeera

Seorang pelayan tiba-tiba datang, meletakan satu piring nasi goreng dan satu gelas green tea di atas meja

"Makasih"- ucap Juna

Azrul menoleh, ia tidak pernah melihat nasi goreng seperti yang Juna pesan "Mohon izin, komandan. Itu apa? nasi goreng? tapi saya gak pernah lihat ada nasi goreng seperti itu"

"Ini namanya nasi goreng kampung, Rul"

Dia masih sama, masih menyukai nasi goreng ayam kampung yang rasanya bisa di bilang juara

Dia hanya menyukai nasi goreng kampung di sini. Kalau di tempat lain tidak. Katanya, di tempat lain, bumbunya tidak begitu berasa

Dan anehnya. Dia menyukai makanan yang aku tidak suka, nasi goreng kampung dan juga green tea. Ah, aku tetap tim red velvet, kentang goreng fleur, dan kopi latte

"Saya izin ke toilet dulu"- pekik Azrul. Ia beranjak dari kursi tanpa menunggu jawaban penghuni meja. Ntah apa yang terjadi dengan Azrul hari ini sehingga ia bolak-balik ke toilet dari tadi

"Nasi goreng kampung"- kata Juna tiba-tiba. Tidak ada jawaban

Juna menatap Almeera. Dulu, dia banyak bicara, ia selalu marah dengan tingkah usil Juna

"Ini. Mau gak?"- sambung Adnan. Ia mengarahkan beberapa buah leci ke hadapan Almeera. Namun ketika Almeera hendak mengambil leci itu, Juna sudah lebih dulu mengambilnya

Almeera tau Juna ingin membuatnya marah. Bisa di lihat dari wajah Juna kalau ia menginginkan hal itu

Tapi Almeera tidak, ia hanya menghembuskan nafasnya, melihat Juna menghabiskan buah leci yang di berikan oleh Adnan untuknya

Rahasia Juna (Antara Aku Dan Negara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang