Lima bulan kemudian.
Setelah selesai dengan kepentingannya di perusahaan, Nayeon memilih mampir ke salah satu cafe, dia ingin meminum americano sebelum pulang ke rumah.
Sambil menikmati americano pesanannya Nayeon melihat jalanan di luar melalui kaca besar di samping tempat duduknya. Dia sedang merenungkan pernikahannya. Sebenarnya pernikahan macam apa ini? Tak terasa Nayeon dan suaminya sudah tinggal berjauhan selama lima bulan. Selama itu Nayeon tak pergi ke New York dan tuan Guinee pun tak pernah datang ke Korea karena kesibukannya. Ya, mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
Nayeon terus menatap jalanan dengan tatapan kosong, dia bahkan tak sadar sebuah mobil telah terparkir di sana dan menghalangi pandangan nya. Sepertinya mobil itu datang saat Nayeon sedang tak fokus melihat keluar.
"Hah, mengganggu saja" Nayeon mengeluh.
Tak lama setelah itu.
Tuk tuk tuk
Pandangan Nayeon beralih ke arah depan, di mana terdapat seorang pria yang kini berdiri di depan nya. Sepertinya pria itu juga mengetuk meja yang ditempati Nayeon.
"Boleh aku duduk di sini?" tanya pria itu.
"Silahkan" Nayeon tersenyum ramah, entah apa arti dari senyuman itu.
Kebahagiaan??
"Perkenalkan aku Jeon Jungkook. Aku seorang aktor yang memumpuni dan... Hebat"
Nayeon tersenyum.
"Oh... Aku juga seorang aktris. Aktingku juga bisa diandalkan. Dan jangan menyombongkan diri. Suamiku jauh lebih hebat, dia adalah pebisnis yang handal. Jason Guinee, kau mengenalnya?" Nayeon.
"Oh... Kau sudah memiliki suami, lalu kenapa kau memperbolehkan aku duduk di sini?" tanya pria itu lagi.
"Ya... Karena... Kau ingin duduk di sini kan"
"Tentu saja. Apa yang sedang kau lakukan? Kenapa kau duduk di sini sendiri?" pria itu menatap Nayeon dalam.
"Aku baru saja selesai mengerjakan sesuatu di perusahaan"
"Oh.... ngomong-ngomong kau belum menjawab pertanyaanku yang satunya. Kau sudah memiliki suami?"
"Iya, bukankah perkataanku jelas menjurus ke sana" tutur Nayeon tanpa menutup-nutupi statusnya.
"Ah begitu, lalu apa suamimu tidak marah kalau kau duduk dengan pria lain?"
"Sepertinya tidak" Nayeon menggelengkan kepalanya.
"Suamiku adalah orang yang sangat cuek. Ya, sepertinya begitu. Dia tak terlalu memikirkan aku pergi dengan siapa. Now, I'm like a widow" lanjut Nayeon. Entah apa tujuan Nayeon menceritakan semua itu.
"Benarkah?"
"Ya, kau tak percaya? Kami bahkan sudah terpisah selama berbulan-bulan. Kalaupun bersama kami bahkan tak jarang tidur dalam keadaan saling memunggungi satu sama lain. Jadi cintanya perlu dipertanyakan. Entahlah apa dia mencintaiku? Jika dia mencintaiku seharusnya dia datang menemui atau menjemputku. Bukan malah cuek seperti ini" keluh Nayeon.
"Tapi kenapa kau menceritakan itu kepadaku?" tanya pria itu, Jeon Jungkook.
"Eum... Karena... Aku ingin saja" Nayeon menatap lawan bicaranya dan tersenyum.
Setelah itu Nayeon melirik jam di ponselnya. Ini saatnya dia pulang ke rumah.
"Maaf, aku harus pulang" Nayeon bangkit berdiri.
"Kau membawa mobil? Jika tidak bagaimana kalau aku memberimu tumpangan?"
"Oh boleh, kebetulan aku tak membawa mobil. Sepertinya kita berjodoh"
KAMU SEDANG MEMBACA
High Class
RandomBercerita tentang kehidupan kelas atas, dengan kekuasaan, kebahagiaan, polemik, dan penghianatan. Naykook #1 (23/09/14)