"Langkah awal itu diliat dari perlakuan. Karena yang paling penting, bikin dia nyaman. Kalo bisa, bikin dia sampe ketergantungan."
— Aldean Pradipta"Maaf, ya, Ibu ada urusan mendadak, jadi gak bisa ngajar," kata Bu Kea, guru biologi minat.
"Gak papa, Bu, sumpah gak papa," balas Aldean girang. Rachel langsung menyenggol lengan si KM dan menatapnya sengit.
"Kalian pinjam buku paket di perpustakaan, terus kerjakan tugas halaman 129, ini kelompoknya udah Ibu bagi-bagi." Bu Kea memberikan secarik kertas pada Rachel, kemudian beralih menatap Aldean. "Kamu, Aldean, kalo ada yang bandel, tulis aja namanya, nanti kasih ke Ibu."
"Siap, Bu!" balas Aldean semangat.
Rachel menatap Aldean dengan ujung matanya. "Mana ada dia jaga amanah, orang dia sendiri yang bakalan bikin ulah," gerutunya dalam hati.
Kemudian keduanya berencana pergi menuju perpustakaan sesuai apa yang diperintahkan.
"Terima kasih, Pak," ucap Rachel begitu 12 buku tebal tersebut disimpan di hadapan.
Aldean langsung mengambil enam buku paket yang disisakan Rachel dengan sebelah tangannya, berbeda dengan Rachel yang tampak kesusahan membawa buku tersebut dengan kedua tangan.
"Lama lo, Piyak!" Aldean mempercepat langkah, kemudian menaruh buku yang dibawanya di atas tumpukan buku yang dibawa Rachel.
"Aldean sialan," umpat Rachel tertahan. "Tahan, Rachel, lo gak boleh emosi."
Aldean memutar badan, berjalan mundur dan menatap Rachel dengan senyuman yang begitu lebar.
"Piyak!" serunya membuat Rachel menoleh dengan tatapan sebal. "Masya Allah ... walau dengan wajah jutek, calon istri hamba begitu memesona hari ini."
"Anceman gue dorong lo ke got itu gak main-main, ya, Al."
Aldean mencondongkan badan dan menatap lekat cewek dengan tinggi sebatas dada itu. "Piyak, lo sadar gak sih? Kalo kita pake baju couple."
Rachel menyerahkan buku paketnya pada Aldean, mendorong kasar jidat cowok itu. "Gue ambigu, lo itu bego apa dongo, sih?"
***
Kesialan memang, masa Rachel satu kelompok dengan Aldean? Sangat menyebalkan. KM tidak berguna itu bukannya mengerjakan malah sibuk bermain game bersama Abil dan Alam. Cocok sekali menjadi bestie, memiliki nama dengan awal huruf yang sama, pada somplak semua pula.
"EH ANYING, FRANKO SIALAN! BIL, BIL, BIL, CEGAT DIA! KITA KEROYOK!"
"GOBLOK ADA EUDORA! ASU ALDEAN MALAH GUE YANG DIKER—EGO SIA WIBU KOK KABUR!"
"Diem bangsat gak usah teriak!" Alam jengah, kedua temannya memang tidak bisa diatur. "EH? EH? EUDORA SEUKEUT!"
Rachel beranjak dari bangkunya. Ziva yang menyadari hal tersebut lantas bertanya, "Mau ke mana lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔. ₊ The Piyak Addict
Teen Fiction"Anak ayam kayak lo gak bisa gue beli, jadinya gue tanya. Lo mau, gak, jadi milik gue?" Ini kisah tentang Aldean, si Pecandu Piyak dengan tubuh setinggi tiang listrik. Juga tentang Rachel, cewek pendek yang di mata Aldean terlihat imut seperti anak...