Prolog

793 41 8
                                    

Song. Matenrou Opera - Helios

Sanzu Haruchiyo x Reader

....

Sanzu pov

Sudah lebih dari dua tahun sejak kepergian dirinya hidupku semakin tak tentu arah. Aku sudah seperti orang gila, bahkan aku kembali menggunakan obat-obatan terlarang hingga percobaan bunuh diri atas nama misi pernah ku lakukan. Namun pada akhirnya aku tak mati juga, aku tidak bisa bertemu dengannya lagi.
Tuhan tak adil untukku, Tuhan membenciku. Aku hanya ingin bahagia bersamanya. Aku hanya ingin dia kembali padaku.

Setiap malam yang aku lakukan hanya memandang gantungan kunci berbentuk kucing pemberiannya dan abu jenazahnya serta beberapa barang peninggalan lainnya. Dalam diam aku menangis, padahal aku tidak secengeng ini. Aku bukan orang yang mudah menangis seperti ini. Tetapi tetap saja rasa penyesalan tak luput dalam diriku, aku merasa diriku lemah bahkan untuk melindunginya saja aku tidak bisa.

"Kenapa kau tak mengajakku Aragaki [name]!! Aku sangat hampa! " Gumam Sanzu sambil menegak minuman beralkohol dikamarnya.

Jadi inikah yang dirasakan raja ku selama ini? Aku paham sekarang bagaimana rasanya kehilangan setelah sekian lama aku tak pernah peduli apapun setelah peristiwa kebusukan saudariku, penghianatan yang dilakukannya padaku hingga aku sampai seperti sekarang.

....

Author pov

Sanzu baru saja kembali dari luar negeri bersama sang bos dengan menyamarkan identitas mereka.
Demi kelancaran misi mereka harus menyamar menjadi warga sipil ketika menaiki pesawat umum agar tidak dapat dilacak oleh pihak musuh ataupun polisi.

Mereka berdua baru saja kembali ke Jepang tanpa satu orangpun yang tahu identitas mereka. Bonten memang sudah ahli dalam menyamarkan identitas seperti ini sehingga pihak kepolisian bahkan pemerintah tak dapat melacaknya dengan mudah.
.

Sebelum ke cafe, Sanzu menyempatkan diri ke supermarket untuk membeli pesanan sang bos yaitu beberapa bungkus dorayaki yang merupakan makanan favorit Mikey.

Sanzu sudah terbiasa seperti ini, tapi ketika diluar negeri dialah yang merasa repot karena sangat sulit mencari makanan tradisional favorit bosnya ini sehingga mau tak mau dia harus merekrut seorang koki hanya untuk membuatkan dorayaki dan taiyaki untuk bosnya.
.
.

Sanzu dan Mikey saat ini menunggu di sebuah cafe dekat bandara. Mereka berdua menunggu jemputan datang. Sanzu yang pada dasarnya tak sabaran, dia merasa kesal.

Sanzu sudah mulai uring-uringan atas keterlambatan anak buahnya. Sedangkan Mikey sendiri tak terlalu mempedulikan Sanzu yang uring-uringan, Mikey dengan santai menikmati Dorayaki yang dibeli Sanzu di supermarket Bandara tadi.

"Bersabarlah sanzu, nanti mereka pasti datang. " Ujar Mikey sambil mengunyah dorayaki nya.
.

Sanzu yang sudah terdiam bahkan sudah memesan minuman kini hanya menganggurkan minumannya. Ia hanya mengetuk-ngetuk meja karena menahan emosi sejak bos nya mengatakannya untuk sabar.

Pikir Sanzu setelah ini mungkin ia akan mengamuk pada mereka jika sudah sampai di markas bahkan bila perlu dia akan menghabisi mereka karena membuatnya kesal setengah mati.
.

"Cling... "

Bunyi lonceng cafe terdengar oleh telinga Sanzu ketika seseorang masuk ke dalam cafe. Sebenarnya dia tak peduli bahkan sampai berdecak. Mikey yang sejak awal tak terlalu peduli, ia hanya menikmati bungkusan dorayaki ketiganya.

Sanzu entah mengapa sangat penasaran, arah matanya ingin sekali mengarah pada seseorang yang baru saja datang berkunjung ke kafe ini.
.

Seorang gadis berambut merah muda panjang bergelombang dengan poni lurus panjang menyamping, bermata senada dengan warna rambutnya masuk ke kafe tempatnya menunggu bersama bosnya. Gadis itu mengenakan long dress berwarna putih dan jaket kulit berwarna hitam dengan sepatu boot. Gadis itu melirik kesana kemari sambil mencari seseorang.

Arah mata gadis itu kini mengarah pada sesosok sejoli yang berada beberapa meter dari tempat duduk kedua eksekutif Bonten itu.
Setelah menemukan orang tersebut, dia langsung memanggil orang yang dituju.

"Naoto!! Hina-chan!!" Panggilnya

Gadis itu mendorong kopernya menuju kedua sejoli berbeda gender itu.
Mereka berdua saling berpelukan dengan sosok gadis berambut pink itu.
.
.

Dari sisi sanzu, dia tertegun. Pikirnya apakah ini mimpi? Tidak, ini bukan mimpi. Wajah itu sangat mirip dengan Aragaki [name] yang dua tahun lalu pergi meninggalkannya sendiri.

Padahal Sanzu menyaksikan sendiri kematiannya tapi mengapa Tuhan mempermainkannya. Sekarang ada seorang gadis yang serupa dengannya.

Sanzu mengepalkan tangannya kuat, perasaan bercampur aduk dihatinya. Dia sungguh tak menerima kenyataan ini, mengapa harus ada orang yang sama dengan gadisnya yang sudah mati.
.

"Kau kenapa Sanzu? Jemputan kita sudah datang, sampai kapan kau akan bengong seperti itu. " Mikey menepuk pundak Sanzu yang sejak tadi tiba-tiba terdiam.

"Ah.. Baik bos. Maaf tadi aku hanya memikirkan sesuatu. " Ujar Sanzu yang mengekori Mikey dibelakang.

Sanzu mengikuti Mikey menuju mobil sedan hitam yang terparkir diluar. Sebelumnya, Sanzu sempat melirik kearah gadis yang mirip aragaki [name] yang sedang mengobrol sambil tertawa bersama dua orang beda gender itu.
.

Didalam mobil Sanzu hanya memandangi arah luar kaca jendela mobil. Ia melihat pemandangan luar yang menampilkan gedung-gedung pencakar langit.
Perasaannya mulai berkecamuk, dia masih tak percaya dengan dunia ini. Dia tak percaya bahwa ada orang yang sangat mirip dengan gadisnya itu.

"Tuhan, apakah kau akan terus mempermainkan takdirku? " Batinnya

.....

(Sena Jiluka)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sena Jiluka)

Untuk visual rambut mbak name yang sekarang pake dia (Sena Jiluka). 👆👆👆😁😁😁 cuma mbak name sedikit lebih panjang z bagian yang bergelombangnya.

Terima kasih 🙏💕🙏💕

[25-05-2022]

Tokyo Revengers: LIAR II || Sanzu Haruchiyo x Reader [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang