Shadow

14.6K 2.2K 577
                                    

Tahara bangun dengan sakit hebat yang mendera. Wanita itu merasakan udara panas menusuk kulit. Lembab dan keringat dari pori-porinya. Ia berjuang untuk duduk. Selimut tipis yang tampak usang itu melorot hingga pangkuan. Wanita itu menyadari bahwa dirinya telanjang.

Mata Tahara menatap nyalang. Ia segera menutupi tubuhnya dengan selimut. Tahara menyadari tengah berada di satu-satunya sofa dalam ruangan itu. Matanya menyesuaikan keadaan. Lampu berwarna kuning redup adalah penerangan utama yang tersedia.

Tahara berusaha turun, sebelum meringis hebat. Pahanya terasa perih. Saat itulah sang wanita menyadari apa yang terjadi.

Tak berpakain. Baju pengantinnya
teronggok di lantai, robek dan tampak mengenaskan.

Tahara berada di tempat asing. Sendirian dan dalam keadaan sangat rapuh.

Tahara terhenyak. Gelombang ingatan berupa kilatan potret buram yang datang silih berganti, mengisi kepala Tahara yang tak siap menerima kenyataan.

Dirinya, Agus, pernikahan, hotel, bulan madu, banyak lelaki berjas, minuman berwarna tembaga dan emas. Rasa panas di tenggorokannya. Tubuhnya yang diraba, tamparan, Agus tertawa, pintu didobrak dan ... suara pukulan serta teriakan kesakitan. Riuh, mengerikan. Tahara kehilanga kesadaran.

Apa yang terjadi semalam?

Dimana Agus? Dimana suaminya berada?

Mengapa Tahara berada di ruangan temaram yang penuh dengan ... foto dirinya?

Tahara terperangah, menatap ke sekeliling ruangan. Dinding di ruangan itu penuh dengan fotonya.

Tahara bangkit, berjalan tertatih menuju dinding. Ia mengamati satu persatu foto yang ada di sana. Semuanya adalah dirinya.

Foto Tahara saat berangkat ke kampus, ketika bermain di taman. Saat pergi ke Mall, ketika membaca di perpustakaan. Foto Tahara membeli bunga untuk ibunya. Potretnya ketika hari kelulusan. Hari pertunangannya, bahkan saat dirinya membuang sampah. Semuanya ada di sana. Seolah ratusan foto ini telah dikumpulkan bertahun-tahun.

Tatapan Tahara kemudian tertuju pada foto terakhir. Foto Tahara di hari pernikahannya. Tahara mengenakan gaun pengantin di depan penghulu, tapi tak ada Agus. Seolah dirinya sedang menunggu ... pengantin pria yang lain?

Tahara mundur. Ketakutan menyergapnya. Di mana dirinya? Apa yang terjadi? Kenapa tubuhnya sakit semua?

Suara pintu yang terbuka membuat Tahara berbalik.

Seorang pria dengan masuk ke dalam ruangan itu. Lelaki itu membuka tudung jaketnya, menatap Tahara yang terbelalak.

Pria itu berjalan mendekat. Meraih tubuh Tahara yang masih menggigil ketakutan. Ia tak mengenali pria ini. Tahara tak pernah bertemu dengannya. Lalu kenapa pria ini malah memeluknya sangat erat dan seolah ketakutan Tahara akan melawan.

Dia diculik!
Dia disekap!
Dan melihat kondisi tubuhnya, Tahara yakin telah .... ternoda.

Tahara terguncang. Ketakutan menelannya hingga tak bisa bergerak dan berkata apapun.

"Gadisku yang berharga."

Lelaki itu memeluknya makin erat dan Tahara merasakan air mata mengaliri punggungnya.

Lelaki itu menangis?

Mengapa?

Bukankah dia jahat?

Suara pintu didobrak dengan keras. Tahara terkejut melihat pira-pria dengan seragam hitam dam bsrsenjata lengkap masuk, meminta lelaki itu menyerah karena telah dikepung.

Lelaki itu menolak. Dia melepaskan pelukannya dari tubuh Tahara, kemudian berbalik dan berusaha melawan pria-pira berseragam dan bersenjata lengkap itu.

ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang