Taehyung menurunkan tangannya, mengurungkan niatnya lebih memilih untuk pergi keluar kamar meninggalkan Yuna yang menatap dirinya dengan amarah.
"Ayah kamu salah besar, dia tidak baik seperti apa yang kamu katakan." Yuna terduduk dengan pasrah.
Pagi harinya, Yuna dibangunkan oleh pelayan. Ia dilayani baik oleh dua wanita, mulai dari mandi, berpakaian bahkan berdandan seperti halnya di rumah sendiri. Walaupun kini ia bertempat dirumah suaminya, ia tak merasakan perbedaan fasilitas ataupun soal makanan. Hanya suasananya berbeda, ia juga sarapan sendirian karen Taehyung tidak menampakkan dirinya sejak semalam bertengkar.
"Bagus dia tidak ada," Yuna lahap menatap makanan.
Seusai sarapan ia diarahkan untuk berkeliling rumah atas perintah dari Taehyung, sebenarnya Yuna tidak ingin melakukannya tetapi ia juga di wajibkan mengerti keadaan.
Sepanjang jalan ia banyak melihat ornamen indah terukir di dinding, lukisan terkenal bahkan yang langka suaminya mengoleksi, terasa penat dan pusing Yuna duduk di bangku panjang dekat kolam. Ia bersantai memanjakan diri menghirup udara segar, pelayan meminjat kakinya bertambah senang hidupnya.
Apakah seenak ini hidup tanpa rasa beban ungkap Yuna, tak berapa lama pelayan lain memberitahunya. Jikalau Taehyung pulang, ia harus bersikap dewasa memperhatikannya sebagai suami. Tetapi Yuna menolaknya, ia berkata kalau Taehyung sudah mendapat perhatian lebih dari semua orang. "Dia juga tidak membutuhkan perhatianku, kami selalu bertengkar setiap bertemu," tambah Yuna memperjelas.
"Nona muda, tuan sangat baik hati walau dia sedikit keras kepala," kata pelayan.
"Dia lelaki yang buruk keras kepalanya juga sangat besar, haruskah aku bersikap baik padanya,"
"Tuan muda juga memerintah kami agar memberi pelayanan terbaik untuk anda, dia juga..."
"Sudah cukup!!" Yuna mengangkat tangannya, "aku yang meraskan perilakunya bukan kalian. Right, pada kalian dia bersikap manis, santun, Rahma tapi... Padaku. Tidak benar. Sudah jangan bahas dia," Yuna memejamkan mata.
Malam hari, Yuna baru saja membuka pintu kamar ia terperanjat melihat sosok di depan matanya, hampir memukul wajahnya namun, di tangkis oleh orang di depannya. "Kau mau balas dendam?" katanya, menurunkan tangan Yuna.
"Kenapa kau berdiri di kamarku," jawab Yuna.
"Ouh iya, ini kamarmu ya. Merasa punya hak di rumahku,"
"Sudah, pergi saja." Yuna menghempaskan tangannya.
"Aku mau masuk ke dalam." Taehyung melewati tubuh Yuna, berjalan pelan menuju tempat tidur.
"Kau mau kemana." Yuna mengikuti.
"Aku mau tidur disini!" Taehyung melepaskan jas yang dikenakannya.
"Apa? Kau sudah tidak waras ya!!"
Taehyung mencengkram dagu Yuna, "kau yang sudah tidak waras. Mana ada suami istri tidur di kamar terpisah menurut saja padaku." melepaskan cengkraman tangannya.
"Aku tidak akan menurut padamu!!" perkataan Yuna tak di gubris Taehyung lelaki itu pergi ke kamar mandi dengan keadaan setengah telanjang.
"Apa aku saja yang harus pindah!" Yuna bergegas membereskan barangnya, sesudah semuanya terkumpul dalam koper ia menarik koper itu keluar kamar.
Mencari kamar yang nyaman dan jauh dari jangkauan Taehyung, ia di buat pusing dan lelah karena tidak ada kamar yang terbuka semuanya terkunci. Hanya kamar pelayan saja yang terbuka lebar, haruskah ia menginap disana. Setelah berpikir cukup lama, dia kembali ke kamar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
misunderstanding { Kim taehyung X Choi yuna }
Fanfictionmemikirkan kebahagiaan malah mendapat kesulitan, dua orang disatukan bersama hingga menjadi takdir tujuan kehidupan. 21+ 📌 Dilarang pembaca di bawah usia!! 📌 komentar 💬 kasih bintang ⭐ bila anda suka No hate 🔪 yess love ❤ Hilang ingatan saat be...