"STOP! STOP! STOP!" ujar Rachel tiba-tiba sambil menepuk pundak Aldean beberapa kali.
Aldean menepikan motornya di depan gerbang hitam. "Rumah lo di sini?"
Rachel turun dari atas motor, kemudian menyodorkan hoodie milik Aldean. "Balik, udah sore."
Aldean menatap Rachel tidak percaya. Bukan dia berharap agar Rachel menawarkannya masuk ke dalam rumah, tetapi anak ayam itu benar-benar tidak mempunyai belas kasihan, padahal seragam Aldean jelas terlihat basah. Hanya untuk sekadar basa-basi saja, pasti Aldean akan pulang sambil jingkrak-jingkrak.
"Bawa ke rumah lo," titah Aldean. "Cuci dulu, nanti gue ambil."
Rachel mengerutkan keningnya. "Apa?"
"Gue balik dulu, ya, Piyak Sayang." Aldean mengangkat tangan kekarnya untuk mengusap rambut hitam Rachel dengan penuh kasih. "Lo langsung masuk, gih, nanti kedinginan."
Cowok jangkung itu menyalakan mesin, lalu menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.
Rachel menatap bahu Aldean yang perlahan menghilang di balik tikungan, kemudian pandangannya terarah pada hoodie hitam yang tengah dia pegang.
Rachel iseng mengendus hoodie tersebut. "Bau rokok, tapi juga wangi Aldean," tuturnya sambil tersenyum manis.
Sadar akan kejanggalan, Rachel menggelengkan kepala lalu menggeplak pipinya. "Astaga! Rachel, sadar lo! Sadar!"
***
"Ya ampun, seragam basah gini ... kamu dari mana aja baru pulang?" tanya ibunya, Yunita, begitu Aldean masuk ke dalam rumah.
"Habis nganterin Rachel," balas Aldean santai sambil menuangkan air putih ke dalam gelas.
"Waw, Bang, siapa itu Rachel?" Arik Gema Yunanda, adik Aldean yang duduk di kelas I SD itu menimbrung.
"Widih, udah sejauh mana tuh, Bang?" Suara cempreng itu datang dari ruang tamu. Ziva yang tengah menonton drama korea pura-pura penasaran, menatap Aldean dengan alis yang dinaik-turunkan.
"Ngapain lo di sini?" ketus Aldean.
"Serah-serah gue, lah," balas Ziva sambil menjulurkan lidahnya mengejek.
"Awas aja kalo ngerusuh," ancam Aldean tidak main-main, melemparkan tatapan kematiannya.
Yunita mendorong pelan punggung putranya. "Udah, Abang cepet ganti baju aja, keburu masuk angin."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔. ₊ The Piyak Addict
Teen Fiction"Anak ayam kayak lo gak bisa gue beli, jadinya gue tanya. Lo mau, gak, jadi milik gue?" Ini kisah tentang Aldean, si Pecandu Piyak dengan tubuh setinggi tiang listrik. Juga tentang Rachel, cewek pendek yang di mata Aldean terlihat imut seperti anak...