16. Panik

82 27 2
                                    

Bercanda boleh, tapi ingat batas
Jika lawan candaanmu sensitif
Lalu apa yang kamu bisa lakukan,
Selain merasa bersalah ?
~•~


H

ari ini semua berjalan dengan mulus, tanpa kegelisahan maupun isi hati yang kurang enak, pagi yang indah disambuti oleh kicauan burung-burung kecil diranting pohon

Seminggu telah berlalu, kini kedua orangtua Lina telah pulang dari kepergian bisnis nya di luar kota

*Telpon POV

Lina
"Hallo ma ? "

Aurel
" Sayang, hari ini mama dan ayah akan pulang, gimana hari-hari mu nak ? "

Lina
"L-lumayan, sekarang lagi diperjalanan ? " Ujar canggung Lina terhadap mama tirinya tersebut

Aurel
" Iya sayang, 2 jam lagi mama dan ayah akan segara sampai dimansion"

Lina
" Oke mah hati-hati, Lina berangkat sekolah dulu ya ma dah~"

Aurel
" Tentu sayang, sekolah yang rajin ya sayang, dadah"

Tuth Tuth Tuth

Bunyi tutupan telepon, kini Lina segera menuruni tangga, sesampainya Lina di ruang tamu ia bertemu dengan pembantu nya itu

"Selamat pagi bik" ujar Lina tersenyum

"Selamat pagi juga Non, non ga sarapan lagi ? Udah bibik siapkan"

"Ga usah bik, sekarang udah telat Lina berangkat dulu ya bik, oh ya nanti mama dan ayah akan pulang" ujar Lina

" Oke non, hati-hati "

Kini Lina bergegas menuju supir pribadinya dan segera menuju ke sekolah nya dengan sedikit terlambat

Sesampainya disekolah tersebut Lina segera bergegas menuju lokal nya dengan berlari mengendong tas hitam miliknya itu

" Haaah haaa"  nafas Lina yang tidak beraturan, memasuki lokal kelas itu

"Lin untung Jamkos, klo engga udah habis Lo di amuk pak kumis ( guru fisika" ujar Alya menatap Lina

"Seperti nya dunia berpihak-
Ke gue Al " ujar Lina terkekeh sembari mendudukan tubuhnya dikursi sebelah sahabatnya tersebut

"Lo kenapa bisa telat ? " Ujar Alya menanyakan Lina

" Tadi nyokap telpon, katanya dia akan pulang " ujar Lina menyeka keringatnya

"Nih minum " ujar varel memberi sebotol cola ke lina,

Mendapat kagetan kecil tersebut Lina serta Alya langsung menggosok dadanya dengan muka yang terkejut

" Astaga varell, demen banget ngagetin kek jelangkung aja Lo " ujar Alya

" Padahal tadi udah di kasih kode, kalian aja yang mudah kagetan" ujar varel meng-roll eyesnya

"Serah Lo dah males gue debat Ama modelan kek Lo, dibilang es ga dingin,Dibilang ramah juga ga ramah" ujar Alya cemberut

Lina hanya diam melihat perdebatan kecil antara kedua sahabatnya itu, dan segera menerima cola tersebut dengan balasan senyum ke varel

"Thanks rel" ujar Lina meminum cola tersebut, sesekali melihat teman selokal nya yang berisik

Ada yang tertidur, ada yang gelud ringan ada juga yang memainkan handphone, ada yang berpacaran, ada yang kayang diatas meja, ada yang ngegibah anak ustad SMA sebelah, ada yang belajar duduk diam seperti orang misterius. Intinya banyak macam hehe

GADIS SERIBU MIMPI DAN SEJUTA LUKA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang