Unbridled Lust

4.5K 185 3
                                    

Kemarin ibunya berkata; 'carilah teman hidup'. Itulah yang membuat sang blonde berpikiran sampai sekarang, ibunya berkata demikian tepat dua minggu setelah kematian ayahnya.

Perusahaan-perusahaan besar milik keluarga Uzumaki beserta harta kekayaannya kini jatuh ke tangan Uzumaki Naruto, sang pewaris tunggal keluarga kaya raya Uzumaki.

Namun meski begitu, kenyataan akan keberadaan harta kekayaan yang kini telah jatuh ke tangannya tak lantas membuat sang Uzumaki lupa diri, berfoya-foya dan jatuh dalam kesenangan.

Pemilik mata biru cerah itu malah khawatir tentang ekspektasi dirinya yang mungkin saja tak sebagus ayahnya dalam mengelola harta kekayaan dan memimpin perusahaan-perusahaan warisan ayahnya.

Hal itu jugalah yang membuat seluruh perhatian pria berkulit tan kini terfokus pada pekerjaan dan perkembangan dirinya, tak ada waktu lagi untuk bersenang-senang.

"Ayahmu sudah tiada, beliau meninggalkan perusahaan-perusahaan yang harus kau urus dengan baik."

Kushina berbaring lemah di atas ranjang, tangannya tergeletak di samping kiri hendak menggapai wajah Naruto. Tubuh kurus itu digerogoti oleh penyakit yang sudah lama diderita, persis seperti almarhum suaminya. Merasa hidupnya tak akan lama lagi, Kushina memanggil anak semata wayangnya dan memberi sedikit wejangan.

Kushina memeta wajah anaknya ke dalam pelukan hangat telapak tangannya yang kurus. "Jangan terlalu cemas, banyak orang yang akan membantumu di perusahaan. Ibu tau, sejak mengambil alih perusahaan kau tidak punya banyak waktu luang lagi untuk dirimu sendiri."

Kedua mata Kushina yang sayu memandang lemah ke arah Anko, sang perawat kepercayaan. "Kemarilah..."

Anko, sang perawat kepercayaan mendekat, memberikan Naruto belasan foto gadis cantik dalam satu tumpukkan foto.

"...Pilihlah sesuai seleramu, Naruto." Kushina tersenyum melihat Naruto menerima dan mengecek baik-baik lembar foto-foto itu.

Percakapan dengan sang ibu hari itu menyadarkannya untuk memberi waktu untuk diri sendiri. Di atas meja kerja pribadinya kini kedua siku tan bertengger, wajah awal-awal 30-an dengan ciri khas kumis kucing memperhatikan foto-foto gadis-gadis cantik, ia menggeser satu-persatu foto di tangannya.

Beberapa foto gadis cantik ada yang sudah lebih dulu dikencaninya, seperti Hinata misalnya, anak konglumerat dari kota sebelah yang telah berhubungan dengan dirinya kurang lebih 7 tahun. Kini ia sudah tak tertarik dengan gadis itu, karena Hinata sendiri yang memutuskan hubungan mereka lalu berhubungan dengan anak konglumerat lain.

Naruto mendengus seraya terus menggeser foto-foto itu, setelah mengeleminasi beberapa gadis yang dikenal kini tak ada wajah yang menarik hatinya, ia hampir menjerit kebosanan. Namun urutan ketiga dari foto terakhir membuat Naruto mengulangi melihat foto itu lagi, memandangi foto dalam waktu yang lama.

"Namanya Uchiha Sasuke, anak Kepala Kepolisian Uchiha Fugaku." Sang asisten, Shikamaru, yang berdiri di samping kanan kini berbisik, memberitahu identitas si pemilik foto setelah melihat adanya indikasi ketertarikan sang bos.

Naruto ingat siapa anak itu, remaja yang pernah bertemu dan mengobrol dengannya di sebuah pesta. Namun Sasuke terlalu muda, ia merasa tak pantas untuk menyentuh omega yang masih bocah itu.

Tapi walau begitu, ia penasaran dengan sosok Uchiha Sasuke, jadi ia memutuskan untuk bertemu dengannya saja.

Naruto memberi lembar foto yang memiliki dominasi warna biru itu pada Shikamaru, dan meminum secangkir kopi yang tersaji di atas piring saji di atas meja. "Atur pertemuanku dengannya."

Love Agenda | (NaruSasu) 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang