Sorak sorai begitu terdengar meriah diruangan keluarga itu. Padahal hanya ada ke empat orang yang sedang menyaksikan acara music award dan ternyata grub yang dipimpin oleh sosok kebanggaan mereka mendapatkan daesang pertamanya di acara itu.
"Dia sangat luar biasa bukan?!" Nyonya Kim melirik pada Nayaa yang hanya tersenyum malu.
"Dari kecil dia sangat optimistis, itu sangat baik untuk perjalanan karirnya."puji bibi Jang.
Nayaa tak banyak bicara malam itu, ia hanya tersenyum dan sesekali mengangguk saat mendapatkan sebuah pertanyaan. Ingatannya kembali terbang pada saat terakhir pertemuannya dengan Namjoon. Entahlah, ketakutannya sedikit bertambah tentang ia yang mungkin akan lebih sulit untuk bertemu dengannya. Hingga notifikasi handpone membuyarkan lamunannya.
"Omma, bibi....aku akan kehalaman sebentar."pamit Nayaa yang mendapat anggukan.
From : Namjoon
"Kami memenangkannya..."
To : Namjoon
"Eoh....aku sudah melihatnya, aku bangga"
From : Namjoon
"Aku akan menghubungi lagi nanti begitu sampai di dorm"
To : Namjoon
"Emmmm....aku menunggumu..."
From : Namjoon
"Saranghae..."
To : Namjoon
"Arraaaa..."
From : Namjoon
"Yakkk, bisakah kau menjawabku dengan jawaban yang benar??!"
To : Namjoon
"Cerewet!!!sudah sana!"
From : Namjoon
"Ya ya ya...baiklah..."
___________________
Nayaa menatap nanar layar ponselnya yang masih dengan lockscreen yang sama, potret dirinya dengan Namjoon pada saat lulus dibangku SMA dulu. Ada perasaan yang begitu berkecambuk yang tak bisa ia jelaskan. Masih sama, tentang penyakitnya yang mungkin sudah tidak bisa disembuhkan dan tentang Namjoon yang belum tahu tentang keadaannya.
Hari terus berganti, di sisi lain Namjoon terus berusaha bertahan walaupun rasa rindu selalu menyerangnya untuk menemui perempuan terkasihnya. Berusaha mencuri-curi waktu agar bisa menghubungi Nayaa.
"Hyung....aku merindukannya" adu Namjoon pada Yoongi yang sedang berada di studionya.
"Kau sudah menelponnya?"tanya Yoongi.
"Eeemmm nee, tapi....."
"Wae???"Yoongi berbalik menghadap Namjoon.
"Entahlah hyung, aku tidak bisa menjelaskannya. Seperti ada yang sedang dia tutupi tapi aku juga tidak yakin"
Yoongi bisa melihat raut wajah Namjoon yang tersirat akan kekhawatirannya pada kekasihnya itu.
"Bukankah, minggu depan waktunya kita pulang, kita juga tidak ada jadwal tambahan. Temui dia dan bicarakan semua kekhawatiranmu"saran Yoongi.
"Sepertinya itu yang terbaik hyung"jawab Namjoon mantap.
Bukan tanpa sebab Namjoon berpikir seperti itu karena beberapa hari terakhir saat dia menghubungi Nayaa selalu bibi Jang yang mengangkatnya bahkan saat malampun. Dan saat dia bertanya jawabannya selalu sama, Nayaa sedang bekerja.
---------------------------
Hari itu telah tiba, Namjoon melangkahkan kakinya dengan begitu semangat setelah keluar dari mobil yang mengantarkannya. Dia sengaja tidak memberitahu siapapun agar menjadi kejutan. Belum tangannya mengetuk pintu rumah, langkahnya terhenti saat melihat ibunya berlari tergesa-gesa dari arah rumah bibi Jang dan wajah Nyonya Kim terlihat begitu terkejut setelah sadar akan kehadirannya.
"Omma.....ada apa?" Tanya Namjoon menghampiri ibunya.
"Aaaaaaa Namjoonaaaa.....kau pulang?" Nyonya Kim gelagapan menjawab Namjoon.
"Eeemmm kejutan..."Namjoon sedikit menyunggingkan senyumnya,"tp ada apa omma?"
"Itu......"
"Yeobo, kenapa lama sekali?"tuan Kim juga datang dari arah rumah bibi Jang dan mimik muka yg sama dengan nyonya Kim begitu sadar akan kehadiran anaknya.
"Appa...ada apa?" Namjoon terlihat sangat kebingungan dengan raut wajah dan penampilan orang tuanya yang sedikit agak 'kacau.
"Tidak ada waktu Namjoon, kami akan menjelaskannya nanti sekarang ayo ikut!" Ajak tuan Kim yang langsung bergegas masuk kedalam rumah mengambil kunci mobilnya.
"Kajja..!"ajaknya lagi pada Namjoon dan nyonya Kim sambil berlari kearah rumah bibi Jang. Namjoon yang masih terlihat bingung hanya mengikuti instruksi kedua orang tuanya.
Sampai didalam rumah bibi Jang, tuan Kim langsung menyuruh Namjoon menggendong Nayaa yang dalam keadaan pingsan ke dalam mobil untuk dibawa ke rumah sakit.
Walaupun masih dalam kondisi shock, Namjoon berusaha untuk tidak bertanya dan melakukan apa yang diperintahkan appanya. Setibanya dirumah sakit Nayaa langsung dilarikan ke UGD. Dan mereka menunggu diruang tunggu, nyonya Kim terlihat menenangkan bibi Jang yang belum berhenti menangis.
Namjoon melirik ke arah appanya, "bisakah salah satu dari kalian menjelaskan keadaan ini padaku?" Tanyanya dengan suara yang begitu pelan.
"Namjoona...." Tuan Kim mendekat dan memeluk erat anaknya.
Nyonya Kim menjelaskan semua tentang Nayaa beserta alasan mereka tidak memberitahu pada Namjoon.
Dapat mereka lihat semburat kecewa dan kecemasan juga ketakutan yang tergambar diwajah Namjoon. Ia ingin menanyakan banyak hal bahkan rasanya ingin berteriak untuk meluapkan segala emosi yang mendidih dalam kepalanya, namun semua itu terasa tercekat dalam tenggorokannya.
"Sejauh ini kau menutupinya dariku...."lirih Namjoon yang diiringi isak tangis perlahan.
Selang dua jam dokter keluar memberitahukan bahwa Nayaa sudah dipindahkan keruang rawat biasa dan Nayaa sudah boleh ditemui namun harus bergantian.
"Namjoona masuklah....bicarakan semuanya"saran Nyonya Kim yang mendapat anggukan dari bibi Jang.
Namjoonpun menurutinya, dia melangkah masuk keruang rawat Nayaa.
-----------------------------
Setelah hampir lima belas menit didalam ruangan, Namjoon mendapati pergerakan pelan dari tangan sang kekasih hingga kelopak mata indah itu terbuka walaupun terlihat begitu sayu.
"Heiiii....apa ada yang sakit?" Harusnya rentetan pertanyaan kenapa Nayaa menyembunyikan sakit darinya tapi setelah melihat Nayaa yang begitu lemah Namjoon hanya bisa menanyakan keadaan gadis itu.
"Kau...pulang?kenapa bisa ada disini?"dan bukan jawaban yang Namjoon dapat.
"Harusnya ...aku yang mendapatkan penjelasan darimu..."Namjoon menatap mata sayu itu dengan lamat dan dari situ Nayaa menyadari bahwa lelakinya itu sudah mengetahui semuanya.
"Bisakah.....kita tidak membahas tentang ini, sungguh aku lelah sekarang" Nayaa berbalik dan memunggungi Namjoon. Perlahan terdengar isak tangis dari Nayaa.
"Huh....." Namjoon yang menyadari hal itupun hanya bisa menghembuskan nafas panjang dan mendongak agar ia tak menjatuhkan bulir-bulir air matanya juga.
Namjoon bergerak naik keatas ranjang yang ukurannya hanya cukup untuk satu orang itu, menyamankan posisinya dan memeluk Nayaa dari belakang.
"Aku disini...aku tidak akan pergi apapun yang terjadi"ucapnya sambil terus mendusel ke punggung Nayaa.
-------------------------
Tbc
Ini feelnya dpt gasih???
😪😪
KAMU SEDANG MEMBACA
Until The End
Fanfictionini hanya...... "Tentang kisah hidup seseorang yang menjadi lembaran cerita dalam hidup salah satu manusia namun dunia tak bisa mengetahui tentang cerita yang begitu sangat memilukan karna sebuah perpisahan...."