5

508 76 8
                                    

Hari-hari setelah bastian melamar sukma berjalan begitu menyenangkan bagi mereka. Sukma semakin nyaman dan yakin kalau bastian adalah laki-laki yang tepat untuk menjadi pendamping dan juga ayah untuk bumi.

Bastian yang bekerja sebagai manajer di sebuah hotel bintang lima itu juga tak banyak mengatur karena memang seperti itulah sifatnya dan sukma menyukainya. Setelah enam bulan pasca bastian melamar sukma di hari ulang tahunnya, kini ia telah mempersuntingnya dan resmi menjadi suami isteri.

Acara pernikahan hanya sederhana atas permintaan sukma, mengingat kalau pernikahannya bukanlah yang pertama. Bima yang diberi undangan tidak datang karena sibuk dengan pekerjaannya.

Ada rasa sedih dalam hati karena wanita yang sebenarnya masih ia cintai kini sudah memiliki pendamping baru untuk melanjutkan hidup. Hal yang sama di rasakan revan setelah bima memberitahunya kalau sekarang ibunya sudah menikah lagi.

“Bunda udah nikah lagi, bumi juga udah punya ayah dan kakak baru. Pasti dia lupa sama aku” pikir revan yang duduk seorang diri di sofa.

“Kenapa sih, ayah sama bunda harus pisah? Kenapa mereka nggak mikirin perasaan revan sama bumi?” Revan menghapus air matanya yang tiba-tiba mengalir.

“Ya ampun, kamu nggak boleh mikir kayak gitu. semuanya udah takdir dan udah terjadi. Bumi sekarang udah bahagia punya keluarga baru, jadi aku harus ikut seneng” ia akhirnya mengulum senyum dan mencoba menerima semuanya dengan ikhlas.

________ ooo _________

Setelah dua hari menikah, sukma dan bastian mengajak gempa dan bumi liburan ke bali. Tentu saja mereka berdua senang karena yang mereka pikirkan hanya berlibur, main dan bersenang-senang. Seperti sekarang, mereka berdua sedang asik berenang, sementara sukma dan bastian hanya mengobrol di sekitar kolam.

Gempa yang baru datang mengambil sesuatu menghampiri bumi yang menunggunya di pinggiran kolam.
“Cil, abang punya sesuatu buat kamu” katanya yang membuat bumi penasaran.

“Apa, bang?” Tanya bumi penasaran.
Gempa tersenyum, ia menunjukan dua buah gelang dari benang dengan inisial huruf dari gelang tersebut.

“Abang beli gelang buat kita berdua. Kan, sekarang kita saudara, kita pakai gelang yang sama ya” jawabnya dan bumi mengangguk.

“Walaupun kita bukan saudara kandung, tapi kita harus saling sayang. Biar kamu inget terus sama abang kalau lagi nggak sama-sama, begitu juga sebaliknya.

"Jadi kamu pakai yang inisal G, abang pakai yang inisial B” lanjutnya yang di setujui oleh bumi.

Gempa memakaikan gelangnya ke bumi. walaupun sedikit kebesaran, namun gelang itu bisa dipakai sampai dewasa kalau tidak putus.

“Makasih ya, bang. Aku suka gelangnya” bumi tersenyum sampai deretan giginya terlihat.

“Iya, di jaga ya gelang persaudaraan kita” pinta gempa, lalu memakai gelang dengan inisal B, namun ia kesulitan.

“Sini bang, aku bantu” Tawar bumi.

Gempa mengangguk dan membiar kan adiknya itu membantunya memakaikan gelang yang dianggap sebagai gelang persaudaraan.

Mereka tersenyum sambil melihat gelang yang dipakai, lalu lanjut berenang dan bercanda layaknya saudara kandung.

“Bang gempa, aku haus” bumi yang haus mengadu pada gempa yang yang berenang di sampingnya.

“Mau minum?” Tanya gempa.

“Ia, bang” jawab bumi singkat.

“Ya udah, abang ambilin, tapi kamu ikut naik, jangan berenang sendirian. Abang takut kamu kenapa-kenapa” gempa menarik tangan bumi untuk naik.

Gempa & Bumi ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang