Prolog

439 111 15
                                    

[Supranatural, Komedi, Minnor Romance, Lokal BxB]

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Lo udah mati dan tempat lo bukan di sini."

Gallen memejamkan mata, sibuk merapalkan mantra mantra aneh demi mengusir sosok wanita yang tengah mengambang di hadapannya. Gak terlalu sulit, bahkan Gallen mendapat ucapan terimakasih ketika berhasil membebaskan arwah yang selama ini terjebak di dunia karena memiliki urusan yang belum terselesaikan.

Beberapa menit berlalu dan gak ada energi kuat yang ia rasakan, menandakan jika pengusiran kali ini telah selesai. Manik tajam tersebut kembali terbuka, menatap sekeliling lalu mulai melangkah menjauh karena misinya telah tuntas.

Srett!!

"Goblok anjing, serem banget cok."

Tapi baru sekali melangkah, tubuh Gallen langsung oleng lalu refleks bertumpu pada tembok di dekat sana. Sungguh, kenapa para hantu harus menampakkan wujud menyeramkan mereka ketika meninggal saat pembebasan berlangsung? Gak tau kah mereka kalau pemuda kelahiran agustus itu begitu ketakutan bahkan hampir pipis di celana pas ngeliat tempurung pecah dengan isi kepala dan juga bola mata yang hampir tumpah ke depan?

Mual, Gallen kayaknya bakal susah makan untuk beberapa hari ke depan.

Buru buru mengambil tas miliknya karena gak ada urusan lain lagi, Gallen langsung berjalan pergi meninggalkan bangunan terbengkalai yang menjadi bekas terjadinya kecelakaan beberapa tahun silam. Sebuah truk kehilangan kendali sehingga menabrak tempat tersebut, menyebabkan seseorang terjepit diantara dinding serta bagian depan kendaraan. Benturan didapat di area kepala, membuat korban langsung meninggal di tempat lalu terjebak di sana karena gak ada yang menuntunnya menyebrangi alam lain.

Dan ya, lagi lagi Gallen harus terlibat dengan sesuatu yang cukup ia benci. Hahh...sebenarnya menjadi pemburu hantu adalah hal yang benar benar melelahkan.

"Hoekk...gue butuh permen mint." sambil memukul mukul pahanya yang lemas kayak jelly, Gallen berusaha sekuat mungkin untuk mengendalikan tubuh. Dia mendadak tremor pas teringat dengan bayangan hantu tadi.

Begitulah, sialnya Gallen harus terjebak dengan profesi ini. Indigo merupakan satu satunya kelebihan yang gak ingin ia miliki, karena bagaimana pun, yang namanya hantu tetap menyeramkan. Dan Gallen, takut akan hal itu.

 Dan Gallen, takut akan hal itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

CAST UNLOCK :

Seo Changbin as Gallen Satriatama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seo Changbin as Gallen Satriatama

Note : cerita kali ini menggunakan nama lokal dan tokoh cerita akan diperkenalkan seiring dengan berjalannya alur.

Tertanda, 10/06/2022

Bee, harap bersabar, alurnya belum keliatan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ghost Chaser [Changlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang