Prolog

32 13 16
                                    

Di siang hari sepulang sekolah seorang gadis di tanya oleh orang tua nya.

"Kamu hari ini ada ulangan harian kan?coba mana mama mau lihat,"ujar sang mama sambil menatap wajah anaknya yang tertunduk.

Gadis itu pun langsung mengambil selembar kertas dari tasnya dan memberikan nya ke sang mama, namun ia memberikan dengan tatapan sendu seakan akan ia akan mendapat tamparan keras dari mama nya,"ini ma."

"Apaan ini nilai kok cuma 95,nilai tuh 100, pasti anak cowok itu kan yang mendapat kan nilai tertinggi,sana kekamar belajar minggu depan kalau ada ulangan harian nilai kamu tuh harus jadi yang tertinggi!!"bentak sang mama.

"Tapi ma, nilai Valin tuh tertinggi nomor dua di kelas,Valin capek ma,"elak Valin.

"Mau di taruh mana muka mama kalau di tanya sama keluarga mama Valin, lihat sepupu-sepupu kamu pintar pintar,selalu mendapat rank satu di kelas maupun paralel, contoh mereka ,sana pergi ke kamar terus belajar,mama gak mau tau pokoknya nilai kamu harus sempurna!"bentak Erika sang mama dengan raut wajah marah.

Setelah mendengar bentakan dari Erika ,Valin langsung lari menuju kamar nya dan menutup pintu dengan keras.

Jederrrrrr

Valin terduduk dilantai seakan akan dia tak mempunyai tenaga lagi,dia hanya bisa menangis.
Di tengah tengah tangisnya Valin berkata,"Ya tuhan aku capek, kenapa hidup ku seperti ini, selalu di kekang,gak boleh punya teman,gak boleh keluar rumah selain pergi ke sekolah, selalu harus menjadi Nomor satu,aku capek !aku capekkkkkkk!"

Sudah berjam-jam dia menangis hingga dia tertidur pulas diatas lantai dengan lutut tertekuk.

Ketukan pintu mulai terdengar beriringan dengan teriakan dari sang mama,"Valin! Valin!Keluar ayo kita makan malam!"teriak Erika dari luar kamar Valin.

Namun tak kunjung terbuka dan tak ada sahutan dari sang anak, alhasil Erika menyuruh sang suami untuk mendobrak pintu kamar Valin.

Gubrakkk

"Ya ampun Valin!"pekik kedua nya terkejut.

"Heh bangun kamu Valin!"teriak Erika sambil menggoyangkan goyang kan tubuh Valin.

Setelah bangun Valin di kejutkan oleh wajah kedua orang tuanya dengan wajah merah padam.

"Cepat makan, minum obat, istirahat,gausah manja kamu,beban tau gak,bisa nya cuma bikin susah aja,"bentak Erika.

Sakit ga sih kalau aja orang tua kita berkata seperti itu? Sakit,sakit banget itulah yang di rasakan oleh Valin, seakan akan dia tidak punya tujuan hidup,dia hidup hanya untuk kesenangan orang tua nya.

Sang suami hanya bodo amat dan langsung berjalan menuju meja setelah itu mereka makan malam dan menjalankan rutinitas nya sendiri sendiri dengan kesibukan yang berbeda.

Sampai jumpa di next part !

25 Mei 2022

VALINKA STORY[ On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang