Lhasa, Tibet, 2007
Sooji berjalan di antara kerumunan anak-anak Tibet, dalam satu tahun ia akan tinggal di kota Lhasa, kota paling tinggi di seluruh dunia karena berada diantara pegunungan Himalaya yang merupakan atap dunia. Hamparan bendera warna-warni dan orang yang berdoa menjalankan ritual bersinergi dengan dinginnya udara Himalaya, sesuatu yang sangat kontras diantara teriknya matahari dan dingin yang menusuk tulang, cuaca ekstrim yang membuat tubuh siapapun akan bekerja lebih berat
Sooji merupakan peneliti pegunungan, dia merupakan salah satu kebanggaan kampusnya, sedari muda minatnya sangat besar terhadap gunung. Tempat-tempat ekstrim pernah ia kunjungi hanya untuk menghilangkan rasa ingin tahunya yang besar terhadap dunia geologi
“ Kau yakin bisa bertahan di sini Sooji-ah?” tanya Jaekyung
“ Ne eonni, hanya 1 tahun saja kan? Kurasa aku bisa bertahan di sini” ucap Sooji
“ Cuaca akhir-akhir ini cukup ekstrim, aku tidak cukup yakin persediaan makanan kita cukup”
“ Wae eonni, kita masih bisa bergabung dengan warga di sini bukan?”
“ Mereka tinggal nomaden Sooji-ah, kurasa kita terpaksa harus memerah susu Yak (sapi pegunungan Himalaya) sendiri ” lenguh Jaekyung
“ Ne, sepertinya menyenangkan”
“ Heh kau belum pernah tahu bagaimana susahnya memerah susu Yak, rambutnya yang tebal benar-benar bau” keluh Jaekyung, ia sendiri pernah sekali mencoba memerah susu Yak, 2 hari bau Yak masih menempel di tubuhnya
“ Tentu saja eonni, kalau kau tidak mau biar aku saja” Sooji beranjak mengambil gelas kaleng
“ Oddiga?” tanya Jaekyung
“ Membasuh wajahku, kurasa aku tidak akan mandi lagi hari ini” cengir Sooji
“ Aku juga..”
Sooji berjalan masih dengan memakai baju tebal, selimut rajut setia membungkus tubuhnya. Pagi ini merupakan bulan ke tujuh dia di sini, membayangkan dirinya bisa bertahan sejauh ini membuat hatinya bangga
“ 5 bulan lagi appa, aku akan pulang, eomma jaga aku dari surga ne” ucap Sooji sambil menengadahkan kepalanya ke langit, menghirup udara pagi sebanyak-banyaknya
“ Sooji-ah kita kedatangan tamu” Jungshin memanggil Sooji yang tengah menikmati matahari paginya
“ Nugu?” Sooji menolehkan kepalanya
“ Kim Ill Woo, seorang dokter”
“ Korean?” tanya Sooji
“ Tentu saja, dari namanya saja pasti dia orang Korea”
“ Sedang apa dia di sini?” tanya Sooji
“ Entahlah, sepertinya pekerjaan sosial” jawab Jungshin sekenanya
“ Kau bawa apa oppa?” tanya Sooji
“ Ige, aku tadi berjalan-jalan di pasar”
“ Apa ini?”
“ Entahlah seperti sup kentang, kau tahu hampir semua makanan di sini memakai bahan dasar Yak”
“ Ne oppa, dan aku sudah terbiasa dengan semua menu itu” senyum Sooji
“ Kau mau makan?”
“ Kajja oppa”
……
“ Perkenalkan dokter Kim Ill Woo” Jungshin memperkenalkan Ill Woo ke hadapan Sooji dan Jae Kyung
“ Annyeonghaseyo, senang bertemu kalian di sini” senyum Ill Woo
“ Ne Ill Woo-ssi kami juga senang bertemu dengan orang Korea di sini” sambut Jae Kyung
KAMU SEDANG MEMBACA
Bi, Barish Rain
RomanceBi, Barish, Rain sebuah fanfic yang menghadirkan sebuah cerita kasih sayang seorang wanita terhadap keluarganya. Fanfic ini mungkin tidak semenarik fanfic romance lainnya, namun author berharap fanficf ini mampu menghadirkan cerita novel dengan baha...