Seoul, Korea, Januari, 2015
“ Kau sudah minum obatmu oppa?” tanya Sooji sambil meletakkan syal di samping tempat tidurnya
Myungsoo menganggukkan kepalanya, “aku sudah lebih baik” senyum Myungsoo masih bersandar di tempat tidur
Sooji memegang dahi Myungsoo, mengukur panas suaminya dengan kulit tangannya, “aku ukur suhu tubuhmu ne oppa” Sooji mengambil thermometer, kemudian memberikan ke Myungsoo, “buka mulutmu” titah Sooji
“ Shirreo” tolak Myungsoo, “suhu tubuhku sudah normal, kau bisa merasakannya” tangan Myungsoo terulur ke pipi Sooji
“ Tanganmu masih hangat, seharusnya kita tidak merayakan tahun baru di luar kemarin, flu ini menganggu aktivitasmu” Sooji menggenggam tangan Myungsoo yang berada di pipinya sambil terus berbicara panjang lebar
“ Kau memarahiku?” tanya Myungsoo
“ Ne..” jawab Sooji
Myungsoo tersenyum kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Sooji
“ Andwe oppa, aku tidak mau tertular, kasian aegy kita” tolak Sooji
“ Aku hanya ingin melihat wajahmu dari dekat”
“ Wae?” Sooji mengerjapkan matanya
Beberapa detik Myungsoo menatap wajah Sooji, menelusuri inchi demi inchi wajah cantik istrinya, mengelus pipi putih Sooji
“ One day I caught my self smilling alone” ucap Myungsoo
“ And then I realized that I was thinking about you” lanjutnya
“ Cheessy” balas Sooji
“ I’m serious”
“ If I caught you with another women?” tanya Sooji
“ Kill me if I do”
Sooji terkekeh geli, “ kau selalu bisa membuatku tertawa oppa, dengan segala gombalanmu”
“ Arra” Myungsoo tersenyum lembut memperlihatkan lesung pipinya
“ Kau tidak berubah” memori Myungsoo beralih ke masa lalu ketika Sooji merawatnya saat sakit, meskipun saat itu mereka hanya bersandiwara namun peristiwa itulah yang membuat Myungsoo menyadari betapa Sooji sangat ia butuhkan
“ Sooji-ah” Myungsoo berdiri mendekat ke arah Sooji yang sedang menata baju mereka
“ Hem?” Sooji masih sibuk dengan bajunya
Grep…
Myungsoo memeluk tubuh Sooji dari belakang, mengelus perut Sooji.
Myungsoo memeluk tubuh Sooji dari belakang, mengelus perut Sooji
“ Gomawo, jeongmal…aku sangat beruntung masih memilikimu sampai saat ini” Myungsoo mencium pipi Sooji dari belakang, sementara Sooji tersenyum melihat tingkah manja suaminya, Myungsoo menempelkan pipinya ke pipi Sooji
“ Kau tahu ketakutan terbesarku ketika melihatmu tertidur lama di ruang ICU, harus membuatmu mengingat diriku setelah kau sadar, memulai hubungan kita dari awal setelah pernikahan kita yang baru 3 bulan berjalan” ucap Myungsoo
“ Aku benar-benar di puncak ketakutan saat itu” lirih Myungsoo
Sooji terdiam, butuh waktu lama bagi Sooji untuk mengembalikan memorinya yang terhapus sebagian pasca kecelakaan hebat yang menimpanya di awal pernikahan dengan suaminya
“ Gwenchana oppa…kau selalu sabar mendampingiku, gomawo” Sooji membalikkan badannya menghadap Myungsoo
“ Manhi gomawo oppa” Sooji tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Bi, Barish Rain
RomanceBi, Barish, Rain sebuah fanfic yang menghadirkan sebuah cerita kasih sayang seorang wanita terhadap keluarganya. Fanfic ini mungkin tidak semenarik fanfic romance lainnya, namun author berharap fanficf ini mampu menghadirkan cerita novel dengan baha...