Aza tak menyangka akan di pertemukan kembali dengan Altha, di saat dia sudah hampir melupakan laki-laki itu. Terlebih fakta mengejutkan, Altha merupakan penerus utama pondok pesantren yang ia tinggali.
Aza cukup tahu diri, ia sudah biasa menelan ke...
MOHON MAAF CERITA TELAH DI PINDAHKAN KE KARYA KARSA. TOLONG TETAP DUKUNG PENULIS KEDEPANNYA.
LINK : https://karyakarsa.com/Elkyeee
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cuplikan : Begitu Ganeth dan Lala keluar Aza meraih saku bajunya, mencari kertas yang tadi di jatuhkan ke arahnya. "Ya Alloh semoga tadi cuma kebetulan doang" gumam Aza sambil berdoa, membuka pelan-pelan kertas lusuh itu.
Tunggu, Saya akan membuat sebuah permainan menarik. Untukmu dan dia yang sudah membuat hidup saya seperti ini.
See you.
Aza mengernyitkan dahinya heran begitu membaca coretan di atas kertas lusuh itu, memang terlihat sebuah ancaman. Ia dengan segera menyuruh otaknya untuk positif thinking dan tidak memperpanjang masalah surat itu, apalagi sampai memberi tahu Altha.