Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Agustinus Kilias Tanoto (Kilias) / 28 tahun / Indonesian
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satou Keiko (Keiko) / 28 tahun / Japanese
###
"Moshi moshi?" (Halo?)
"Hai, Keiko-desu." (Iya, ini Keiko)
"Papa wa? Doko?" (Papa? Di mana?)
"Hai, wakatta. Sugu ni ikuwa." (Oke, aku mengerti. Aku akan segera ke sana)
Satou Keiko, perempuan berumur 28 tahun itu segera keluar dari kafe langganannya kemudian berjalan sekitar dua blok menuju tempat tujuan.
Tadi mendadak ia ditelepon seseorang untuk segera menemui ayahnya di restoran tradisional terdekat, dan tentunya Keiko dengan senang hati menyanggupi.
Terutama ayahnya yang bekerja sebagai perdana menteri itu biasanya sangat sibuk, dan tumbennya, tanpa ada angin atau hujan, mengajaknya makan siang bersama.
Keiko menggeser pelan pintu penyekat ruangan privat yang ternyata dipesan ayahnya siang itu. Ia tersenyum kecil menemukan sang ayah, kemudian tersenyum canggung ketika menyadari ada orang lain di sana selain mereka berdua.
"Papa, osokunatte gomenasai." (Papa, maaf aku terlambat)
"Daijoubu, aka-chan," (Tidak apa-apa, nak)
"Papa, ada urusan apa sampai tiba-tiba mengajakku datang ke sini?"
Satou Fujikawa, ayah Keiko, tersenyum kecil melihat rasa penasaran yang terpancar di mata anak tunggalnya itu.
"Keiko, kita sudah mengenal Ani-san sejak dulu, kan? Sejak kamu masih kecil?"
Keiko mengangguk kecil sambil mencoba menebak-nebak ke mana arah pembicaraan. "Hai, Papa." (Iya, Pa)
"Setelah Papa pikirkan dengan matang, Papa memutuskan untuk mengajak Ani-san bergabung dengan keluarga kita."
