Coach-Love

824 63 3
                                    


Cerita ini hanyalah fiksi belaka dari imajinasi Author sendiri tanpa ada campur tangan orang lain. Apabila terdapat kesamaan nama, tempat dan karakter, tidak ada unsur kesengajaan di dalamnya.

Genre: Romance, Smooth, Comedy

~SELAMAT MEMBACA~

.
.
.
.
.
.

Jennie mendorong pintu kaca dihadapannya perlahan. Seperti biasa, Minggu pagi mendatangi gym tempat biasanya ia ikut kelas yoga. Demi menjaga kondisi tubuhnya, tiap dua minggu sekali ia mengikuti yoga.

Sembari berjalan menghampiri meja resepsi, Jennie membatin menghitung sudah berapa lama ia tidak berolahraga. Kemudian tersentak kecil tatkala mengingat berapa lama ia meninggalkan kelas gymnya.

Oh, sebulan sudah aku tidak berolahraga. Kurasa beratku bertambah. Batinnya miris.

Karena masalah pekerjaan membuatnya harus bekerja lembur. Dan tidak tertinggal sang ibu juga selalu menyogok dirinya dengan banyak makanan. Memasrah saja mendengar ibunya mengatakan jika tubuhnya kurus.

Kurus? Padahal aku selalu menjaga proporsi tubuhku. Balas Jennie saat ia kembali dari luar kota beberapa hari lalu. Ucapannya tersebut justru mendapatkan balasan delikkan tajam dan sedikit omelan.

Ibunya sangat protektif, walaupun begitu Jennie tetap menyayangi wanita yang telah melahirkannya dan senang sebab sang ibu masih selalu memperhatikannya.

Jennie tersenyum ramah menyapa karyawan gym yang sering dilihatnya. Sudah hapal dengan kedatangan Jennie, tentunya. Sudah dua tahun lebih Jennie menjadi member tetap di gym itu.

"Selamat datang, Jennie eonnie. Apa kau akan mengikuti kelas yoga?". Tanya gadis cantik yang menjaga sebagai karyawan depan. Dengan nametag tercantum nama Kim Minjeong. Karyawan yang cantik dan manis.

Jennie menggeleng. "Tidak, Minjeong-ah. Tubuhku sedikit kaku sejak kemarin. Kupikir aku terlalu lama mengambil lembur jadi aku ingin mengambil fitness saja".

"Ah, benar! Eonnie tidak datang selama sebulan. Kemana saja, eonnie? Sudah selama itu  aku tidak melihatmu". Kim Minjeong atau Winter mencebikkan bibirnya. Jennie tertawa. Gemas melihat gadis dihadapannya yang sudah ia anggap sebagai adiknya. Ia tahu Minjeong merindukannya.

"Aku ada kegiatan dinas keluar kota selama dua minggu. Dan sisa minggu itu aku terpaksa mengerjakan banyak proposal yang membuatku pening juga harus banyak lembur di kantor. Aku butuh semangat saat ini".

"Pasti melelahkan sekali. Kenapa tidak datang minggu depan saja? Eonnie butuh istirahat saat ini". Minjeong berkata dengan penuh perhatian.

Ia merasa mendapat banyak sekali perhatian. Pertama, dari orang tuanya, kedua Minjeong  dan terakhir.. seseorang yang sangat disayanginya.

"Aku butuh refreshing sejenak. Tidak ada salahnya olahraga sebentar'kan? Oh, ya. Apa coach-ku ada di ruangannya? Aku telah membuat janji dengannya untuk melatihku hari ini. Kurasa aku datang sedikit terlambat".

"Ne, eonnie. Dia sudah ada disana dua puluh menit yang lalu".

"Baiklah, aku akan masuk sekarang. Selamat bekerja, Winter Kim".

Coach-Love (OS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang