12.BALIKAN?

33 4 2
                                    

"Lun nggak pa-pa kan tadi?" tanya Deina diseberang sana dengan nada khawatir

"Nggak pa-pa kok Dei,Kamu sejam yang lalu ngechat Aku udah nanyain itu lho btw" Aluna menjawab dengan diiringi kekehan

"Sumpah deh Lun,Aku tu khawatir kalo Kamu diapa-apain sama Cakra"

"Cakra baik kok Dei cuma," Aluna menggantungkan ucapan nya

"Cuma apa Lun?!" tanya Deina tak sabaran

"Dia tadi kaya marah gitu sama Aku" ucap Aluna dengan tangan kiri nya memainkan bolpoin

"Dia ngebentak Kamu?!" tanya Deina ngegas

"Enggak Dei,bukan dari omongan nya"

"Lah? Terus?"

"Dari sorot mata nya Aku bisa ngeliat kalo dia lagi marah," Aluna menggigit bibir bawah nya "Dan Aku takut itu" lanjut nya dengan suara yang lebih lirih

Terdengar helaan nafas dari seberang sana "Ya,mungkin Cakra marah karna Kamu ngejauh Lun. Cakra kan nggak tau alasan Kamu ngejauh in Dia karna apa"

"Iya, Aku tau kok"

"Tapi sekarang masalah nya udah selesai kan?" tanya Deina dengan nada mengejek

"Udah kok"

"Tiap hari bisa senyam senyum sendiri lagi dong?" ejek Deina

Pipi Aluna sontak merona "Apa sih Deiii???"

"Salting yaaaa?"

"Enggak kok"

"Bilang iya aja gengsi banget sih Lunn? Wkwkwk"

"Apa sih Dei??? Kamu kali yang mulai baper sama Vito"

"Yeeeee ngaco aja Kamu tuh!" ujar Deina sewot

Tok tok tok

"Aluna?" panggilan dari Bunda nya dari luar kamar membuat Aluna menghentikan tawa nya

"Ya, Bun sebentar" ucap Aluna setengah berteriak

"Udah dulu ya Dei? Aku dipanggil Bunda"

"Okey!"

Setelah panggilan terputus Aluna bawa langkah nya ke pintu buat buka pintu kamar nya yang diluar sana udah ada Bunda nya

"Ada apa Bun?" tanya Aluna saat udah berhadapan langsung sama Bunda

"Ada Saga diluar Kak" ucap Bunda membuat Aluna terdiam

Saga? Mau ngapain?

"Bun,Dia ngapain kesini?" tanya Aluna

Arinda mengusap lembut surai hitam milik anak semata wayang nya itu "Kata nya mau ngobrol sebentar sama Kamu"

CAKRALUNA[completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang