drop

1.6K 147 25
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Hari menjelang sore dan kini Kaivan tengah berada diruang tes dengan Ayah dan bundanya. Diluar ruangan sudah ada tiga sulung. Sedangkan Theo mereka suruh berdiam diri di ruang rawat dengan Ayudya dan Sagara yang sudah kembali.

Didalam sana sangat kacau. Suara teriakan dari monitor yang dilihat Kaivan membuat telinganya berdengung. Kepalanya serasa berputar mendengar pekikan kesakitan ataupun suara kekerasan fisik. Kaivan tak tahan bahkan ia sampai jatuh dari kursinya.

"T-tolong berhenti! BERHENTI hiks- saya mohon berhenti... " Kaivan meraung-raung menekuk lututnya dan menyembunyikan wajahnya disana. Tangannya bergerak menutup telinga bahkan menjambak rambutnya.

Sekuat tenaga Askara menahan tangan Kaivan agar tak menyakiti dirinya sendiri. Sedangkan savina sudah menangis melihat keadaan anaknya.

"Kai... Sayang tenang ya? D-disini ada b-bunda" Ucap savina bergetar.

"Dokter hentikan! Apa kau tuli CEPAT HENTIKAN! " Titah Askara.

Dokter Johan yang memang datang ke rumah sakit ini langsung saja menuruti perintah askara. Lalu ia meminta para tenaga medis menyiapkan bankar dan peralatan.

"S-sakittt hiks... B-berhenti hiks- tolong... KAI TAKUT! AYAH KAIVAN TAKUT! B-bunda.. kakak hiks- abang tolong... Berhenti! " Racaunya.

Savina menarik sang putra kedalam pelukannya. Kaivan meluapkan segala ketakutannya dalam pelukan Savina. Savina hanya bisa mengeratkan pelukannya dan Askara memberikan kata-kata penenang.

"Ayah disini... Ayah sama kaivan. Anak Ayah superhero kan? Dilawan ya? Kai bisa sayang"

"Hiks- Mas... Kaivan... " Lirih Savina dan askara hanya bisa mengusap rambut istrinya.

"S-sakittt hiks- t-tolong b-ber-henn... Hhkk- a-akhh"

"S-sesh-sakk.. Nghh.... Hikk-

Napas Kaivan terdengar putus-putus. Askara jadi semakin panik karena ini.

" No no no baby... Bunda disini. Jangan takut, jangan nangis ya? Bunda disini dengar jantung bunda " Ujar Savina yang langsung menyandarkan Kaivan tepat pada jantungnya.

"Sa-sak-kitt... Nghhh... Hikk-"

"DOKTER! " Teriak Askara yang menggema di ruangan ini. Tak lama dokter Johan sampai dan mengangkat tubuh kaivan di bankar. Mereka pun langsung saja membawa kaivan ke UGD.

Beberapa lama para dokter dan perawat menangani Kaivan akhirnya dokter johan dan salah seorang dokter psikologi keluar dari UGD. Mereka pun langsung disambut pertanyaan oleh Askara dan anak-anaknya.

"Apa yang terjadi dokter? " Tanya Surya.

"Adek saya gak apa-apa kan? " Seru Bagas.

"Apa parah dokter? " Sahut Arjuna.

WAY HOME - HUENINGKAI [Lokal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang