Last Chapter :
"Suzy... ada apa?"
"Isteri anda kelelahan tuan Oh," Dokter Kim menjawab cepat. "Berikan dia waktu untuk mengumpulkan tenaga nya dan begitu pulih saya yakin dia akan langsung jatuh cinta dengan nona kecil yang begitu cantik ini."
"Ya, aku lelah," Suzy menjawab seolah diperintahkan dan alis Sehun mengerut. Dia memperhatikan saat Suzy membelai punggung bayi itu tanpa melihat bayi mereka dan dia tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
This Chapter :
"Dia sangat cantik Suzy," suara Krystal terdengar dan Suzy hanya tersenyum tanpa semangat, sambil mengangukkan kepalanya menghargai pujian Krystal. Sementara Krystal sepertinya tidak menyadari jika Suzy kurang bersemangat, atau mungkin Krystal berpikir jika Suzy hanya kelelahan. Baekhyun sudah datang dan menjenguk nya tapi sekarang dia sudah pergi ke tempat kerja nya. Sedangkan Sehun sedang bersandar di dinding, sambil melipat kedua tangan nya di depan dada nya dan salah satu kaki nya menyilang di antara mata kaki nya. Sehun tidak bersuara apa pun tapi Suzy menyadari jika Sehun sedang memperhatikan setiap gerak gerik nya.
Sudah lewat satu hari semenjak bayi perempuan itu lahir dan Sehun hanya pergi ke rumah untuk mandi dan berganti pakaian serta mengambil baju ganti untuk Suzy. Dia juga tidak lupa membawa satu tas untuk sang bayi, mengisi nya dengan segala hal yang berbau pink dan putih yang telah dia beli beberapa bulan lalu, sementara Suzy terus membeli baju dan mainan untuk anak laki laki.
"Apa kau sudah memikirkan sebuah nama? Krystal bertanya dan Suzy mengingat percakapan nya antara Sehun dulu. Sehun pasti mendengar pertanyaan Krystal dan memberikan komentar pedas kemudian.
"Terakhir kali kami membicarakan nya," Sehun akhirnya angkat bicara semenjak Krystal datang. "Dia sudah menetapkan hati nya pada Jinyoung, Haowen, Alexander." Krystal mengernyitkan alis nya.
"Hanya nama anak laki – laki?" Krystal bertanya dalam kebingungan.
"Kau lupa, sepupu mu terobsesi untuk mendapatkan anak laki – laki," ejek Sehun. "Sayang sekali dia gagal memenuhi obsesi nya itu." Bibir Suzy bergetar sedikit dan mata Sehun langsung menggelap saat melihat Suzy akan menangis, tapi dia tetap menekan Suzy. "Dia sangat terpukul akan ketidak mampuan nya untuk melakukan segala sesuatu dengan benar, dia bahkan tidak ingin repot – repot melihat putri kami. Atau bahkan menggendong nya. Atau mencoba untuk menyusui nya. Mengapa harus repot dengan seorang anak perempuan saat anak itu tidak akan membebaskan nya dari ku? Atau hal itu tidak akan membuat dia mendapatkan kasih sayang dari ayah nya yang terkutuk?"
"Suzy?" panggil Krystal lembut, air mata jatuh di wajah pucat Suzy. Sehun mengumpat, lalu merubah posisi nya dari dinding dan duduk di tempat tidur Suzy dan membawa nya Suzy ke dalam pelukan nya.
"Jangan menangis," Sehun berbisik. "Aku yang brengsek. Jadi jangan menangis."
"Kau bukan orang brengsek," isak Suzy. "Kau benar. Aku tidak bisa melihatnya. Aku tidak bisa menggendong nya. Aku membenci diriku yang bersikap seperti ini tapi dia tidak seperti yang aku inginkan. Aku hanya ingin berbuat setidak nya satu hal yang benar di mata ayahku. Aku ingin mendapatkan anak laki – laki dan membebaskan mu dari kewajiban mu terhadapku... dan semua akan sempurna."
KAMU SEDANG MEMBACA
See but Unseen
RomansaSehun & Suzy, dua orang yang berusaha bertahan hidup di dunia ini