“Pada akhirnya ia bertemu kembali dengannya karena ketidaksengajaan.”
~~~~
Gesekan empat buah ban milik bis yang mengangkut belasan murid kini harus berhenti beradu dengan aspal jalanan yang basah akibat langit yang menangis deras kemarin malam. Bis itu menurunkan beberapa murid yang bersekolah di SMA Jaya Sentosa, salah satunya adalah Tiara.Wanita itu melangkahkan kakinya begitu santai di tepi jalan khusus untuk pejalan kaki. Namun hati gembira wanita itu sirna ketika rok seragamnya tiba-tiba basah terkena semburan air hujan di aspal kiriman dari sebuah motor yang dikendarai ugal-ugalan.
"Hei!! Rok gue basah!" Tiara berteriak pada pengendara motor yang melaju di depannya. Tak disangka motor itu berhenti kemudian sang pengendara berjenis kelamin laki-laki itu menoleh ke belakang.
Tiara dengan raut kesalnya menghampiri laki-laki itu. "Lo kalau bawa motor itu hati-hati, bisa?! Rok gue basah gara-gara Lo?! Minta maaf nggak?" Hardiknya.
Laki-laki itu memakai helm full face, membuat Tiara tidak bisa melihat siapa pelaku pengendara ugal-ugalan di depannya ini. Laki-laki itu tak mengeluarkan satu kata pun, melainkan ia tersenyum dibalik helm full face-nya tanpa diketahui Tiara kemudian kembali melajukan motornya tanpa satu kata maaf.
"Eh! Jangan kabur! Lo belum minta maaf ke gue!!" Teriaknya lagi. Suaranya berhasil menyita perhatian siswa-siswi yang berjalan di trotoar. Wanita itu mengawasi ke mana motor itu pergi dan ternyata berbelok ke SMA Jaya Sentosa dan sukses membuat kelopak matanya melebar.
"Dia sekolah di sini juga? Duh! Mampus gue, dia tadi pakai jaket lagi. Kalau ternyata dia kakak kelas gimana? Bisa dilabrak gue," rutuknya.
Tiara kembali berjalan dengan kepala menunduk sampai wanita itu tiba di sekolah. Ia merasa was-was, pikirannya terus tertuju pada si pengendara motor tadi. Jika dugaannya benar, ia sudah bicara tak sopan pada kakak kelas itu.
Langkah kaki Tiara berhenti di depan loker miliknya dengan angka 42. Ia membuka lokernya kemudian mengambil rok sekolah cadangannya di sana. Tiara harus mengganti roknya segera, sebelum bel masuk berbunyi. Setelah menutup lokernya, Tiara berbalik dan langsung dikejutkan dengan munculnya seorang siswa berwajah cantik.
"Astaga Risma! Ngagetin gue aja," ujar Tiara menyentuh dadanya.
Yang diserukan namanya menatap Tiara tak suka. "Jangan panggil gue Risma, An!"
Tiara terkekeh kecil. "Oke-oke. Nama Lo Kei," kata Tiara mengoreksi dan langsung mendapat tanggapan senyum dari Kei. "Nah, itu baru bener."
Mata Kei memicing melihat rok seragam bertengger di lengan Tiara. Seakan mengerti apa yang sedang dipikirkan laki-laki di depannya ini, Tiara menjelaskan, "Kesialan gue pagi ini. Rok gue basah, kena semprot air hujan. Mana belum minta maaf lagi."
Kei membulatkan mulutnya. "Cewek, cowok?"
"Cowok. Gue takutnya dia kakak kelas, soalnya tadi pake jaket denim. Udah ya, gue mau ke toilet." Tiara berlalu meninggalkan Kei yang kini sibuk memikirkan ucapan Tiara.
Cowok? Jaket denim?
Sepertinya ia baru saja melihatnya sebelum pergi ke loker. Dan seingatnya, cowok itu tadi masuk ke ruang guru. Apa cowok yang dimaksud Tiara itu yang masuk ke ruang guru?
Setelah berkelit dengan ingatannya sejenak, Kei ikut melangkahkan kakinya menjauhi loker sembari menggaruk kulit kepalanya yang tak gatal dengan jari telunjuknya. Laki-laki itu antara yakin dan ragu dengan asumsinya. Karena sebelum melihat cowok dengan jaket denim itu masuk ke ruang guru, Kei juga melihat beberapa siswa memakai jaket yang sama di parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestie [On Going]
TienerfictieFauzi Adlan Dhamala dan Tiara Ana Diwata adalah dua insan yang tidak sengaja bertemu saat mereka kanak-kanak. Pertemuan mereka berlanjut hingga Sekolah Dasar. Itulah yang membuat hubungan mereka menjadi sahabat. Ozy- nama keren katanya, berjanji sel...