Pengecut

322 63 3
                                    

Jaehyuk berjalan santai ke sekolah yang sudah di depan mata. Tak seperti hari biasanya, sepasang mata melihat ke arah dirinya membuat Jaehyuk heran.

"Napa mereka pada ngelihatin kek gitu ya? Positif thinking aja mungkin gue ganteng banget hari ini." Pikir seorang Jaehyuk dengan kepedeannya yang melebih luas samudra Pasifik.

Saat sudah memasuki area sekolah Jaehyuk dibuat heran lagi karena banyak mata mengarah padanya. Pertama kalinya ia di lihat sepeti ini.

Jaehyuk memilih untuk tak memedulikan mereka semua, dan berjalan ke kelasnya acuh tak acuh.

Sudah sampai di kelasnya, Jaehyuk duduk di bangkunya tetapi sebuah suara cempreng membuatnya menunda aksi duduk di bangku.

"KAK, LO NGAPAIN MALEM-MALEM SAMA KAK CHAERYOUNG?!" Tanya Jeongwoo dengan teriakannya.

"Lo diem atau gue gebuk pake meja ni gak? Reaksi Lo kayak gue mau merkosa Chaeryoung elah." Jaehyuk dalam mode tak ingin berbicara, jika dalam mode tersebut ia akan menggunakan panggilan 'gue-lo'. Biasanya menggunakan panggilan 'aku-kau'.

"Lagian gue sama dia cuma ngobrol dan bikin hubungan pertemanan." Bohong Jaehyuk, karena bukan itu yang ia dan Chaeryoung lakukan kemarin malam.

"Tapi kan bang Sahi ngebet sama Chaeryoung kok Lo yang out of the box langsung gas gitu? Lo suka gadis populer itu juga yah? Ngaku gak Lo bang."

"Gue tabok nih ye, gue sama dia cuma temenan." Jaehyuk mulai frustrasi dengan tingkah kekanakan Jeongwoo yang menurutnya ikut campur urusan orang.

"Jeongwoo, balik ke kelas Lo gue lagi gak mood buat bicara." Dengan mudahnya Jeongwoo diam dan menurut. Segeralah pemuda itu ke kelas karena aura Jaehyuk yang sepertinya tidak ingin diganggu.

Jaehyuk melihat ke jendela, ia tak menyangka hal tak terduga seperti ini terjadi padanya. Yah tapi masih untung karena 'rahasianya' belum di ketahui orang-orang. Kecuali Jihoon, Haruto, dan gadis populer itu.

Bayangkan jika rahasianya ketahuan begitu saja, memikirkannya sudah merinding apalagi terjadi di kenyataan. Jaehyuk berharap rahasianya tidak akan ketahuan.

- Still With You -

Kini jam istirahat, dan Jaehyuk baru menyadari Asahi tidak menghampirinya hari ini.

Sep Asep

Kau dimana?|

|Rooftop
|Temui gw disana

Ngapain?|

Tak ada balasan pesan lagi dari Asahi, sepertinya itu adalah perintah bukan permintaan.

Mau tak mau Jaehyuk pergi ke rooftop sambil menahan rasa laparnya. Setidaknya perutnya ia tahan dengan susu pisang kesukaannya.

Sampailah Jaehyuk di rooftop dan bisa ia lihat seseorang yang ia yakini 'Asahi' itu duduk di dekat pembatas rooftop. Jaehyuk berjalan ke arahnya.

"Asa."

" Oh hey Jae, duduk sini." Jaehyuk nurut dan duduk samping Asahi.

"Kita ngapain di sini? Kau juga tumben ngajak ke rooftop."

"Kantin rame dan pastinya tempat duduk udah di singgahi banyak murid. Juga gue mau nanya Lo sesuatu."

Jaehyuk mendengar itu tiba-tiba merasa gelisah. Ia menduga Asahi akan menanyainya sama seperti anak lain

"Lo ngapain berduaan sama Chaer di kafe malem-malem? Gue lihat kalian berdua kemarin." Dan benar dugaan Jaehyuk.

Jaehyuk di ambang keraguannya, apakah ia harus jujur kepada Asahi? Atau berbohong? Ya pastinya bohong, mana mungkin ia akan memberitahunya ke Asahi.

"Aku sama Chaer cuma ngobrol ringan doang kok, gak akan aku rebut dari kau." Ucap Jaehyuk diiringi tawa canggungnya.

"Oh gitu, santai, gue cuma nanya doang. Lagian gue gak 100 persen suka sama Chaer, 50 persen i guess?"

"Sama aja Lo suka ma dia." Batin Jaehyuk kesal.

"Wajah napa lempeng gitu buset? Makanya cari pacar atau gak gebetan daripada jadi kek gini. Gue juga kasian sama Lo." Ucap Asahi dengan watadosnya.

"Ya gimana mau nyari, padahal gebetannya udah di depan mata sendiri." Ucap Jaehyuk.

Eits

Andai kata Jaehyuk bisa berbicara dengan berani ke Asahi untuk membuka lebar mata itu. Sekalian juga mata batinnya.

Ya pada akhirnya Jaehyuk hanya terkekeh mendengar ucapan Asahi tersebut. Dasar, kau pengecut Jae.

______________________

Siapa yang beritahu kalau Jae sama Chaer kemarin malem? Btw Asahi cuman lihat doang dan pergi gitu aja, kebetulan setelah kepergian Asahi datenglah si pelaku.

Jadi, pelakunya siapa?




Still With You | SahiJaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang