Aza tak menyangka akan di pertemukan kembali dengan Altha, di saat dia sudah hampir melupakan laki-laki itu. Terlebih fakta mengejutkan, Altha merupakan penerus utama pondok pesantren yang ia tinggali.
Aza cukup tahu diri, ia sudah biasa menelan ke...
MOHON MAAF CERITA TELAH DI PINDAHKAN KE KARYA KARSA. TOLONG TETAP DUKUNG PENULIS KEDEPANNYA.
B
ACA CERITA LENGKAPNYA HANYA DI KARYA KARSA.
LINK : https://karyakarsa.com/Elkyeee
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cuplikan :
Altha mengangguk mantap. "Sekarang berangkat ngaji ya, nanti kamu telat" suruh Altha dengan mendudukkan badan Aza.
"Guuus" rengek Aza kembali berusaha merayu.
"Hufttt, mau ngaji atau, kamu yang ngajarin ngaji?!" Ucap Altha sedikit tegas menghadapi sifat keras kepala Aza.
Aza menghela nafas pasrah, menggeleng dengan cepat. "Aza berangkat ngaji nih" ucapnya dengan menganggukan kepala layaknya anak kecil yang ingin terlihat baik.
Altha tersenyum tipis. "Jangan lupa ucapannya di jaga ya ukhti."
Aza mengangguk, rasanya ia sudah tidak sanggup dengan sifat Altha. "Assalamu'alaikum Gus"