Happy reading and enjoy~
Beberapa hari yang lalu ia berdebar, beberapa hari yang lalu ia berharap. Beberapa hari yang lalu ia bertanya-tanya apakah dirinya boleh berbahagia. Tapi nyatanya hari ini menjadi jawabannya. Pagi tadi ia bersiap-siap karena Arthur ingin mengajaknya ke tempat lelaki itu sering menghabiskan waktu saat kecil dulu.
Lalu saat sampai Arthur meninggalkannya untuk menikmati waktu sendiri dan bermain di taman. Lelaki itu menghampirinya saat makan siang. Mereka duduk di taman sembari menikmati angin yang terasa damai. Karena siang itu matahari tidak terlalu terik.
"Nathalie." Arthur menggenggam tangannya. Awalnya lelaki itu berbaring, kemudian ia duduk untuk mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan Nathalie.
Secara tiba-tiba Arthur mendekatkan wajahnya, hingga membuat Nathalie mundur. "Bagaimana perasaanmu?"
"I-iya?"
"Jika aku sedekat ini, apa yang kau rasakan? Atau jika aku seperti ini." Arthur mencium pipinya, lalu berbisik pelan. "Apakah kau berdebar?"
Nathalie mengepalkan tangannya. Jantungnya berdegup, lidahnya semakin kaku. Tentu saja degup jantungnya berdebar lebih cepat.
"Apa perasaanmu saat aku melakukan tindakan-tindakan ini?" Kali ini lelaki itu mengecup rambut Nathalie.
Mereka sering berpelukan, bahkan Arthur sudah sering menciumnya secara tiba-tiba. Lelaki itu aneh hari ini, mengapa tiba-tiba Arthur bertanya hal-hal yang tidak masuk akal.
"Ti-tidak. Aku ti-tidak me-merasakan apa-apa." Ia berbohong tentu saja.
"Tidak apa-apa jika kau merasa berdebar. Aku memberimu kebebasan untuk mencintaiku, karena itulah tugasmu sebagai budak. Tapi ingat, jangan mengharapkan yang sebaliknya. Karena aku akan memberikanmu apa pun itu, selain cinta."
Dengan senyum lembut seperti biasa, Arthur berucap, "Mengerti?"
Selama ini Arthur tidak pernah menyinggung dirinya yang merupakan budak. Apa ini artinya perasaannya ketahuan? Tapi ia baru saja percaya diri dengan menyukai lelaki itu. Arthur mendorongnya menjauh sebelum ia melabuhkan hatinya lebih dalam.
Dengan pelan ia mengangguk. Suasana hatinya yang cerah sejak pagi tadi berubah mendung seperti cuaca siang ini. Ia menunduk, semangatnya menguap. Arthur tanpa rasa bersalah tersenyum, lalu kembali merebahkan tubuhnya.
Sejak Nathalie merasa memiliki rasa yang tidak pantas pada Arthur, ia berusaha sebaik mungkin untuk menyembunyikannya. Ia sama sekali tidak pernah mengatakannya pada siapa pun, ia berhasil menyembunyikannya dengan baik. Apa gerak-geriknya yang berubah? Maka dari itu Arthur menyadarinya.
"Aku berniat mengumpulkan semua karya-karya yang kau buat. Aku juga sudah membuat ruangan untuk semua karya-karyamu, setelah kau cukup percaya diri aku akan membuatkan pameran untukmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Slave Bird
Romance"Aku memberimu kebebasan untuk mencintaiku, karena itulah tugasmu sebagai budak. Tapi ingat, jangan mengharapkan yang sebaliknya. Karena aku akan memberikanmu apapun itu, selain cinta." Nathalie berharap ia bisa melakukan hal itu, tapi nyatanya tida...