03

2.1K 216 10
                                    

Typo bertebaran
Alur gaje

Jevin sedang berada di pelukan seorang pemuda tampan, dari wajahnya pemuda manis itu tampak begitu nyaman berada di pelukan pemuda itu.

"Kakak sayang benget sama kamu dek, Kakak cinta" kata pemuda tampan itu.

Jevin mendongak menatapnya "Jeje juga cinta sama kakak Nico"

Pemuda tampan yang bernama Nico itu tersenyum dan perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Jevin.

"Dek~"

"Kak Nico~"

Wajah keduanya semakin dekat dan...

PLAKK

Bibir sexy Nico di pukul dengan tidak elitnya oleh seorang pemuda tampan lain berwajah chinese membuatnya seketika bangun dari tidurnya.

"Awww" pekik Nico sambil menyentuh bibir sucinya yang sudah ternoda oleh pukulan pemuda berwajah chinese itu.

Nico menatap pemuda chinese itu kesal "apaan sih lu bangsat main pukul bibir orang sakit banget tau enggak!".

Kita kenalan dulu dengan Nico atau yang bernama asli Jaemdra Nicola, si penghuni terakhir kosan alias penghuni kelima setelah Haikal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita kenalan dulu dengan Nico atau yang bernama asli Jaemdra Nicola, si penghuni terakhir kosan alias penghuni kelima setelah Haikal. Sikap dan tingkahnya juga sebelas dua belas dari si Haikal cuman kadang bisa jadi pendiam banget, anak tunggal kaya raya nih bos kayak mas Jay, ganteng perhatian pula ya walau sedikit playboy tapi sekarang udah enggak kok habisnya dia udah kepincut sama anaknya pak Dimas hehehe. Nico juga seorang mahasiswa jurusan manajemen di universitas yang sama dengan ketiga penghuni kosan yang lain dan dia paling suka kalau di panggil Kak Jaemdra sama dek Jeje. Katanya biar enggak cuman si Haikal yang punya nama kesayangan dari si adek manis.

Si pemuda chinese bukannya meminta maaf atau merasa bersalah, dia malah kembali memukul Nico tapi kali ini kepalanya yang menjadi sasaran "Heh manusian kelebihan hormon gue cuman bangunin lu ya, liat noh kelas lu udah kosong melompong kek gini mau lu nginep di kampus"

Nico menatap seisi kelasnya yang memang sudah kosong dan hanya menyisakan dirinya dan juga pemuda chinese di depannya itu.

"Ya tapi engga make mukul bibir sexy gue dong kan bisa di bangunin baik-baik" katanya sambil merapikan buku miliknya.

"Sapa suruh lu ngigo sambil monyong-monyongin bibir kan gue jadi risih liatnya, gue tebak nih pasti tadi lu mimpi yang enggak-enggak sampe ngigo kek gitu ngaku lu" si pemuda chinese menyipitkan matanya menatap Nico.

"Enggak ya, main nuduh aja lu" elak Nico.

"Halah bo'ong banget" pemuda chinese itu lalu berbalik pergi setelah Nico selesai memasukkan buku-bukunya kedalam tas.

Melihat itu Nico buru-buru menyusulnya "Woy Renal tungguin gue napa" serunya

Si pemuda chinese yang ternyata bernama Renal itu berhenti dan berbalik melihat Nico.

"Cepetan gue ada janji sama Jevin mau ngajarin dia ngegambar"

Namanya Renaldy Junanda, orang chinese asli nih bos tanpa embel-embel campuran, kedua orang tuanya orang cina asli cuman emang tinggal dan menetap di Indonesia sejak dia kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namanya Renaldy Junanda, orang chinese asli nih bos tanpa embel-embel campuran, kedua orang tuanya orang cina asli cuman emang tinggal dan menetap di Indonesia sejak dia kecil. Renal ini sebenarnya baik orangnya, cuman ya gitu ketutup sama sifat galak, kang ngegas sama julidnya doang. Dia juga seorang mahasiswa jurusan arsitektur. Terus sebenernya niat awal dia ngekos di kosan pak Dimas ya karena jaraknya yang dekat dari kampus, tapi pas kenal si adek manis kok niatnya malah berubah haluan jadi pengen milikin anak bapak kosnya itu, aneh emang tuh si Renal, oh iya kokoh ganteng kita ini adalah penghuni ketiga di kosan pak Dimas loh xixixi.

"Lah sejak kapan lu ada janji sama Jeje, perasaan kemarin lu enggak balik ke kosan deh?" Tanya Nico heran begitu berhasil menghampiri Renal.

"Lu tau yang namanya Chattingan or teleponan kan?" tanya Renal balik.

Nico mengangguk "nah kalau lu ada otak coba pikirin deh" sarkas si pemuda chinese lalu kembali melanjutkan jalannya di ikuti Nico yang tampak sedang berpikir.

Dari ujung matanya Renal melirik, teman satu kosannya itu 'anjirlah calon direktur bego bener, gitu aja mikirnya lama, gue di chat sama si adek woi' julidnya dalam hati.

Singkat cerita Renal dan Nico telah sampai di kosan mereka yang beberapa hari terakhir ini selalu sepi.

"Eh Nal pak Dimas belum balik dari luar kota ya?" Nico bertanya

"Lu kagak liat kosan sepi kek begini, pastilah beliau belom balik bego" kata Renal galak.

Dalam hati Nico mengucap sabar, sudah terlalu hapal dia dengan sifat galak pemuda chinese itu.

"Ya enggak usah galak gitu dong jawabnya, gue nanya baik-baik loh ini"

"Halah bacotmu Ko kita ini tinggal satu atap sama pak Dimas masa lu enggak tau kabar soal beliau sih" Nico cuman terkekeh mendengarnya.

'ya gimana mau tau orang gue cuman merhatiin anaknya doang' udah tau dong yang ngebatin ini sapa.

Renal menggelengkan kepalanya melihat teman satu kosannya "udah gue mau kekamar dulu" pamitnya kemudian

"Loh bukannya lu mau ngajarin Jeje gambar!" Seru Nico.

"Dia masih di rumah temennya katanya nanti malam baru mau di ajarin" kata Renal sembari berjalan ke kamarnya.

"Heh dari mana lu tau?"

Perempatan imajiner muncul di dahi Renal, dan ingatkan dia jika mengkill seseorang itu dosa juga bisa menyebabkannya di jebloskan ke penjara.

'astaga kenapa bisa gue kenal sama orang bego macem si Nico ini sih' batin pemuda chinese itu.

Dia pun tak menghiraukan pertanyaan Nico dan memilih buru-buru masuk ke kamarnya takut kelepasan dan berakhir menghantam pemuda kelinci itu dengan kursi atau barang lainnya karena kesal.

"Woi Nal gue nanya ini kok lu main masuk kekamar lu aja, woii Renaldy Junanda"

"Nal..."

BRAKKKK

Nico yang ingin buka suara lagi langsung diam saat Renal menutup pintu kamarnya dengan kasar.

"Ini si Renal kalau pak Dimas tau bisa di omelin satu hari satu malam dia, untung juga Jeje enggak dirumah astaga jadi orang kok pemarah banget ckckck" kata pemuda kelinci itu sambil mengelus dadanya karena kaget dengan ulah temanya itu.

Untung banget ya Ko kosan lagi sepi terus si Haikal juga lagi enggak ada. Kalau si item itu ada bisa di cepuin si Renal nanti ke pak Dimas.

~~KPD~~

Jangan lupa vote dan komennya

See you next part 👋👋👋

Kosan Pak Dimas [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang