075

7.9K 258 0
                                    

╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝

Zara mendekati perempuan di hadapannya, "Kak Reyna."

"Iya! Gue Reyna! Kakak dari seorang laki-laki yang sudah lo bunuh, Zara!" Teriak Reyna kehilangan kendali.

Zara mencekal tangan Reyna, "Gue nggak pernah bunuh Reyhan! Dia bunuh diri karena merasa bersalah!"

Reyna tertawa remeh, "Nggak mungkinn! Lo tau sesayang apa adek gue sama lo? Liat dia bunuh diri karena lo selalu nyuruh dia tanggung jawab."

Nafas Zara tercekat mendengarnya, "No! Reyhan bunuh diri karena merasa bersalah, dia sudah lecehin gue!"

"Emang dasarnya lo aja yang gatel terus goda adek gue!" Bantah Reyna tak percaya.

"Zar, lo tau? Orang-orang terdekat lo sekarang banyak di pihak gue." Bisik Reyna.

Perempuan itu bertepuk tangan mengode tanda memanggil seseorang.

Dua perempuan bertopeng datang menghampiri mereka.

Aulia mendekati Zara, "Tepat sasaran, mereka tujuh kalau enggak delapan." Bisik Aulia si balas anggukan oleh Zara.

"Lo pasti berfikir kalo gue Nona El?" Tanya Reyna namun Zara menggeleng.

Zara menunjuk perempuan bertubuh langsing dengan dres ketat berwarna hitam, "Dia adalah Nona El."

Reyna tersenyum miring, "Daya ingat lo kuat juga walau otak lo udah rusak." Ntah ini memuji atau membully.

"Dan lo tau siapa dia?" Reyna bertanya lagi.

Zara tertawa namun sulit di artikan tentang tertawanya itu, "Sakara Ledisa Danaswara."

Seketika semua yang di sana sontak kaget namun tidak dengan Reyna yang semakin tersenyum mendengar ucapan Zara.

Perempuan yang mengenakan dres hitam itu membuka topengnya, "Hay, adek tercinta!" Sapa Kara tersenyum miring.

Zara beralih menunjuk perempuan di samping Kara, "Alicia Feandra Aditama." Ucap Zara membuat teman-temannya lagi dan lagi terkejut.

Perempuan itu membuka topengnya, "Huh! Akhirnya!" Ucap Alicia sembari membenarkan kondisi rambutnya.

"Zar, kok lo tau?" Tanya Thea.

"Mereka punya alasan yang jelas untuk ngelakuin ini." Jawab Zara. Ia beralih mendekati Kara.

"Kakak gue tercinta, lo iri karena Ayah dan Bunda sayang banget sama gue. Lo nggak terima kenyataan kalo lo bukan anak kandung Bunda dan Ayah melainkan anak Lyodra, istri kedua Ayah. Lo nggak terima Kakek dan Nenek tunjuk gue sebagai satu-satunya ahli waris keluarga Danaswara yang sah. So lo mau balas dendam karena ngerasa nggak adil." Jelas Zara tepat sekali.

Kara terdiam kaget namun ekspresinya berubah menjadi senyum kagum, "Intel lo?"

"Lo pikir gue diam selama beberapa bulan ini, gue nyerah?" Zara tersenyum miring memicingkan matanya, "Misi lo mulus banget tapi bodohnya salah satu anak buah lo ceroboh. Dia ninggalin barang bukti penting di kamar gue." Zara menunjukkan sebuah flashdisk.

"Di dalam sini Alicia sudah merekam semua percakapan kalian, gue nggak tau gunanya dia nferekam untuk apa tapi yang pasti ini sangat membantu. Di sini juga ada video saat lo bersetubuh dengan Tuan Al sedangkan lo tau dia sekarang berstatus sebagai suami Viola."

FARHAN [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang