Again 2

158 22 1
                                    

- Please Vote and Comment -






~ Happy Reading ~






"Ada apa, Umji yya? Mengapa takut begitu?" tanya Yerin bingung.

Umji hanya menggeleng, dirinya sudah berkeringat hebat sekarang, wajah Yerin saat meninggal memang benar-benar menyeramkan.

"Eonnie ... Apa yang akan kita lakukan di dalam sana?"

Pertanyaan Umji sontak membuat Yerin menarik lengan adiknya dengan cepat, sehingga mereka berdua langsung masuk ke dalam lubang putih itu.

Umji membuka matanya, setelah cahaya yang sangat amat terang masuk ke penglihatannya. Di sana Umji melihat sekeliling, ia dan Yerin sedang berdiri di suatu tempat.

"Yerin eonnie?!" Umji terkejut bukan main, sebab Yerin kini telah berpijak pada tanah, sama seperti dirinya. Kakaknya itu bahkan dapat memegang benda dan berinteraksi dengan orang-orang.

"Kenapa?"

"E-eonnie ... kenapa bisa ..."

Yerin terkikik, ia kembali menarik lengan Umji, mereka berdua kini berlari ke tempat lain yang pastinya Umji kenal.

Kedua matanya membulat sempurna, "A-apa ini?" Umji masih terkagum-kagum dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini.

"Ini rumah kita," sahut Yerin dengan senyuman manisnya. Gadis itu mengusak pucuk kepala sang adik yang masih mematung di sebelahnya. "Ayo masuk!"

"Tidak mungkin ini terjadi,.." batin Umji ketika Yerin telah masuk ke dalam sana. Gadis itu mengedarkan pandangan ke segala arah. Ini aneh, mengapa keadaan sekarang sama seperti keadaan beberapa tahun yang lalu?

"Umji yya, kau tunggu apa? Ayo cepat masuk! Eonnie sudah menunggumu!" Yerin berteriak dari dalam, yang langsung membuat Umji tersadar. Gadis itu segera berjalan masuk.

.

.

.

"Dimana Umji?" tanya Minah saat melihat Dong Wook yang pulang tanpa Umji bersamanya.

Pria itu menghela napas pendek, dengan perlahan ia mengusap bahu Minah, menenangkan sang istri.

Dong Wook sendiri masih belum mengerti dengan apa yang terjadi tadi. Tiba-tiba saja anak sulungnya menghilang setelah masuk ke dalam rumah lamanya.

Dong Wook sudah mencari Umji kemana-mana, tapi tetap saja anaknya itu tidak ditemukan. Jejaknya saja tidak ada, benar-benar menghilang seperti ditelan bumi.

"Mama kenapa? Umji eonnie ... dimana?"

Ryujin datang dengan sebuah buku di tangannya, itu adalah buku novel favorit Umji yang baru saja ia pinjam dari kamar sang kakak.

"Kenapa Papa tidak pulang bersama Umji eonnie? Kemana dia?" Ryujin bertanya lagi setelah ia ikut duduk di salah satu sofa.

Dahinya tampak mengerut, Ryujin merasa ada yang tidak beres sekarang, walau kedua orang tuanya belum menjawab satu pun pertanyaannya.

Waktu - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang