Akhirnya yang ditunggu datang juga.
Gadis itu mendekati Wanwan. Wanwan tersenyum kecil. "H-hai, Melissa... Lama tak berjumpa-- uhuk!"
Terbatuk kecil sebelum akhirnya tubuhnya terjatuh. Untungnya, Ling menangkapnya, memeluknya. Terkekeh pelan.
"Sudah kubilang, Wan. Ini bukan akhir. Great Dragon tidak akan memerintahkan kita dengan semena-mena sampai membahayakan kita begitu saja."
Wanwan mengangguk pelan. "Ya... Sepertinya begitu."
"Maaf membuat kalian menunggu, Wanwan, Ling! Sekarang giliran kami!"
Yin berseru angkuh, mulai melemaskan tubuhnya. Zilong dan Baxia menyusul di belakang, tak ingin ketinggalan debut mereka.
"Hei, Ling. Kau menikmati waktu bersama Wanwan-mu?" Zilong menyeletuk, menepuk pundak Ling yang masih memeluk Wanwan.
"Menikmati bagaimana? Wanwan-ku sudah terluka parah. Ini terlalu gegabah." Ling membalas kesal.
"Kau yang terlalu serius dengan misi, bodoh! Seharusnya kau menikmati waktumu bersama Wanwan-mu sambil menunggu kami. Huft, padahal kami sudah memberimu waktu." Zilong berseru tak terima.
Wanwan di dekapan Ling kebingungan. Apa maksud percakapan mereka? "Wanwan-ku"? Wajahnya sudah bersemu merah sekarang.
"Wanwan, kau tak apa jika aku tinggal sebentar, kan? Setelah siap, kau bisa memelukku sepuasnya." Ling mengelus lembut surai coklat Wanwan.
"U-umh..." Lenguh Wanwan, itu berarti iya.
"Melissa, jaga dan rawat Wanwan." Ling mengangkat, membopong tubuh Wanwan dengan lembut, menyandarkannya ke batang pohon. Melissa terkekeh sambil mengangguk. "Aye aye, bro! Tanpa disuruh juga aku akan melakukannya."
Ling mengangguk, maju dan menghampiri Yin, Zilong dan Baxia. "Kalian lama sekali." Baxia hanya mengangkat bahu, "Entahlah, ketiga bocah ini melihat kalian dengan kegirangan sampai melupakan misi."
Ling mengusap wajah. "Jadi kalian melihatnya, ya? Memalukan."
Yin dan Zilong menyengir. "Hei-hei, kau harusnya berterima kasih, bung. Kami yang memberikanmu kesempatan untuk 'begitu'."
Ling melotot, "Apa maksud kalian dengan 'begitu', 'hah?" Zilong dan Yin tertawa. "Hei, Ling. Kami tak menyebutkan apa itu 'begitu', bukan? Hayo..." Yin menggoda Ling.
Ling menghela napas perlahan.
TRANG!
Yin berjengit kaget. Ling tiba-tiba menghunus pedangnya.
"Sudahlah, ayo fokus. Tadi ada yang menyerang." Yin reflek melihat ke tanah. Benar saja, kunai jatuh berkelontangan. Yin sepertinya harus pikir-pikir lagi sebelum mengisengi Ling lain kali.
"Baiklah. Ayo serius!" Seru Yin, memasang kuda-kuda bertarungnya.
Zilong menyeringai, menggenggam erat tombaknya. Ling tetap dengan wajah datarnya, sedang Baxia sudah bersiap dengan tamengnya.
"Hei, jangan lupakan aku!" Melissa berseru tak terima di belakang. Yin membalas dengan kekehan gemas. "Kau di belakang saja! Jaga Wanwan!"
Melissa mendengus kesal, namun tetap mengeluarkan boneka, melemparnya dan sesuai kata Yin, menyerang dari belakang.
Wanwan menatap mereka, ingin bergabung. Ling menyadarinya, menoleh, balas menatapnya lembut. Tersenyum kecil.
"Tak usah cemas, semua akan baik-baik saja."
Pertempuran sengit pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Completed. [Ling x Wanwan]
Любовные романыMobile Legends Fanfiction Story [Ling x Wanwan] "Misi selesai. Musuh tereksekusi, Kau pun kumiliki." -Ling Wanwan pastilah tak akan menyangka apa yang saat misi di hari itu. Perjalanan pulang saat malam hari. Dengan bulan dan cahaya terangnya yang...