51. Ar'Gatha

635 24 2
                                    

TYPO BERTEBARAN!!

~ArGatha~

HAPPY READING








Arga tengah berjalan-jalan mengelilingi perkemahan dimalam hari. Ia menemukan pemandangan yang begitu indah. Memperlihatkan kerlap-kerlip dari bawah sana. Sungguh ramai ketika dipandang saat malam hari. Tiba-tiba saja datang seorang perempuan berdiri tepat di sampingnya.

Arga yang tadinya tengah santai sambil bersedekap dada menoleh menemukan Nara yang mungkin saja mengikutinya tanpa ia sadari. "Ngapain lo kesini. Belum puas sama semua keinginan lo?"

Nara ikut menoleh tatapannya sulit ditebak. "Belum, gue belum puas."

"Pegang janji lo. Jangan pernah nyakitin Agatha, cukup gue yang lo sakitin," ucapnya penuh penekanan disetiap katanya lalu kembali melihat pemandangan yang indah.

"Sesayang itu lo sama dia?" tanya Nara. Ini pertama kalinya ia bertanya kepada Arga tanpa adanya ancaman.

"Kalau gue enggak sayang, gak mungkin gue nyakitin diri sendiri," jawabnya dengan nada rendah tidak seperti biasanya.

Nara diam lalu berkata, "Gue benci sama lo, sangat sangat benci. Gue kehilangan dua orang sahabat dan itu karena lo sama Reygan!!" Teriaknya lalu Nara menarik nafasnya. Mengeluarkan semua beban yang memenuhi pernapasannya. "gue cape, Ga. Cape."

Nara menundukkan kepalanya. "Gue benci liat lo bahagia di atas penderitaan sahabat gue," lirihnya. "gue udah berusaha bersikap baik, tapi sama aja, rasa dendam gue sama lo lebih tinggi."

Arga berbalik menghadap Nara. "Nar, kalo itu mau lo. Silakan, buat gue terluka, buat gue menderita gue gak peduli kalau gue mati ditangan lo. Asal jangan nyakitin orang yang gue sayang."

Nara menghela nafasnya menghapus air mata yang berlinang dipipinya. "Tadi, gue liat Agatha nangis," ucap Nara dengan nada bergetar. "tanpa lo sadari Agatha terluka."

"Gue tau," balas Arga.

Nara hanya diam sambil menunduk. Ia menangis di depan Arga untuk pertama kalinya. Nara lelah menjalani hidup yang tidak ada artinya.

"Nar, lo mau dengerin penjelasan gue dulu? Gua yakin, setelah ini lo makin benci sama gue."

Nara diam menunggu penjelasan dari Arga.

Arga menghela nafasnya. "Waktu itu, Alvaro mau ngungkapin semua perasaannya sama Alura. Terus dia minta gue untuk atur semuanya. Tapi saat hari itu, Alvaro malah nyuruh gue yang dateng." Arga diam beberapa saat mengumpulkan keberanian untuk mengungkapkan semuanya."gue gak dateng, Nar. Nyokap gue kecelakaan. Lo tau itu, kan."

Nara mendongak menatap mata Arga.

Arga memejamkan matanya beberapa saat meyakinkan dirinya untuk berani menceritakan sebuah fakta. "Nyokap gue kecelakaan karena tau kalau bokap gue selingkuh. Nyokap gue nabrak seseorang dan itu...,"

Nara menanti jawaban dari Arga. Ia masih setia menunggu.

"Alura," lanjutnya sambil menunduk.

Degg

Nara diam tak bisa berkata-kata lagi. Ia membekap mulutnya. Air matanya mengalir membanjiri pipinya.

Nara mendekat lalu memukul dada bidang Arga sambil menangis. "Hiks... Balikin nyawa sahabat gue. Balikin!!"

Arga mendekap tubuh Nara meski gadis itu terus memukul dadanya. "Maaf, maafin gua, Nar."

"Kata maaf aja gak cukup untuk lo bahkan nyokap lo."

Ar'Gatha (selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang