Bagian 38. [Eveline]

5.4K 501 10
                                    

H a p p y R e a d i n g•
Jangan lupa bantu vote&comment^^





Setelah mereka tiba di pack, Eve berlari menuju kamarnya tanpa memperdulikan bibinya yang terus memanggilnya.

Gabriel tersentak heran saat Eve tak sengaja menabraknya namun langsung pergi tanpa meminta maaf, biasanya Eve akan meminta maaf terlebih dahulu walaupun itu bukan salahnya.

"Mom, Eve kenapa?" Tanya Gabriel pada luna Keylie.

"Entah...tiba-tiba saja dia menangis seperti itu sejak di Lightmoon Pack." Jawabnya.

Gabriel yang sangat perduli pada Eve jelas semakin heran, ia berniat menyusul Eve kekamarnya setelah selesai melihat Rose matenya mencoba gaun untuk acara penobatan.



"Aaarrghhh!!!!!!" Teriak Eve saat sampai dikamar.




Prang




Ia melempar vas bunga kearah tembok samping ranjangnya. Isi kepalanya masih dengan pertanyaan yang sama, ada apa dengan Eldrick? dan kenapa ada Alexy disana?

Sementara di walk in closed Gabriel menemani Rose dengan cemas, ia khawatir Eve melakukan hal buruk pada dirinya karna ia melihat dari wajah Eve yang seperti sangat hancur dan tertekan.

Gabriel duduk disalah satu bangku depan tirai dengan kaki kanan yang terus menerus ia hentakan, tangannya tak henti memijat keningnya sampai ia tak menyadari Rose yang sudah berada didepannya dengan menggunakan gaun indah.

"Gabriel!" Panggil Rose yang ke empat kali.

"Sudah empat kali aku memanggilmu"

Gabriel menoleh, ia memukul pelan keningnya dan menghampiri matenya.

"Gaunmu cantik sayang...maaf aku sama sekali tidak bisa fokus karna khawatir dengan Eve."

Rose menghela nafasnya dengan pelan, ia tahu bahwa matenya sangat menyayangi sepupunya itu, "baiklah, kau pergilah tenangkan Eve dan tanyakan ada apa dengan dia.." sahut Rose sambil memegang lembut pipi Gabriel dan tersenyum.

Gabriel tersenyum lebar, ia mengecup singkat bibir mate nya dan mengucapkan terimakasih sebelum pergi meninggalkan ruangan itu.

Laki-laki itu berlari, lorong demi lorong ia lewati dengan cepat untuk sampai dikamar Eve.

Kini ia telah sampai didepan pintu dengan cat berwarna lilac, Gabriel mengetuk pintu itu dengan pelan, "Eveline..." panggilnya dengan lembut.

Tidak ada jawaban dari dalam sana, tapi wolf Gabriel masih bisa berbicara dengan Billie. Jadi Gabriel yakin bahwa Eve ada didalam, hanya saja ia tidak ingin menjawab.

Sementara Eve masih setia memandang aquarium berisi ikan-ikan peliharaannya.

Gabriel memutar gagang pintu yang ternyata tidak Eve kunci, ia melihat Eve yang duduk dilantai sambil hanyut salam lamunannya. Gabriel perlahan mendekati Eve dan duduk disampingnya, ia mengelus surai hitam sepupunya itu dengan sangat lembut.

"Eveline...apa kali ini kau tidak ingin berbagi cerita padaku?" Tanya Gabriel dengan sangat lembut.

Eve menoleh kearah Gabriel, matanya yang sudah berkaca-kaca itupun akhirnya meneteskan air mata yang ia tahan sedari tadi, ia menatap Gabriel dan memeluknya dengan erat.

Eve menenggelamkan kepalanya didada bidang Gabriel, sementara Gabriel terus mengelus rambut dan menepuk-nepuk pelan punggung Eve untuk menenangkannya.



Cukup lama Eve menangis dalam pelukan Gabriel, ia mengangkat kepalanya dan menoleh kearah laki-laki itu. Gadis itu menghapus air matanya dengan kasar

"Ah jangan lupa hapus juga ingusmu itu" ledek Gabriel.

My Precious LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang