"Kok orang tua gue gak dateng ya?" tanya Marta celingukan.
"Sama gue juga" sahut Gino menghela nafas gusar.
"Apa gue udah gak dianggap anak lagi?" tanya Jian menatap langit-langit.
"Kayaknya emang enggak" sahut Anggi dengan santai.
"Mereka gak akan dateng sekarang" kata Rizal membuat semuanya menoleh dengan penuh tanya.
"Tau dari mana?" tanya Gino penasaran.
"Tadi gue denger polisi bilang, besok kayaknya" jawab Rizal dan memejamkan matanya membuat mereka mengangguk.
"Bang Faisal gak akan kenapa-napa kan?" tanya Anggi setelah beberapa saat.
"Hhm, pasti lagi di rawat dokter" jawab Rizal dengan tenang.
"Lo gak khawatir?" tanya Gino membuat Rizal terdiam menatap langit-langit.
"Udah sama-sama dewasa" jawab Rizal seadanya.
"Bokap lo pasti kecewa" komentar Feric ikut nimbrung.
"Gue gak siap ketemu mereka"-Rizal
"Apa jadinya ya kalau tadi hantam Galang pake batu itu?"-Jian
"Mungkin Galang mati, dan Rizal di penjara beberapa tahun"-Anggi
"Untung aja lo enggak lakuin itu, gue udah khawatir tadi"-Ferik
"Gue masih punya hati"-Rizal
"Gak adil banget Ex-tand kabur dan kita masuk kesini"-Anggi
"Mereka juga lagi dicari polisi"-Rizal
"Gue harao mereka semua ketemu"-Gino
"Udahlah, ayo tidur"-Rizal
"Selamat malam bestie"-Marta
Mereka tertawa karena mengira Marta sudah tidur tapi ternyata masih menyimak yang mereka bahas.
"Jangan berisik!" seru satpam menggedor jeruji besi membuat mereka diam, lalu tak lama lampu di matikan.
****
Pagi hari Rizal dan teman-teman nya menjalani pemeriksaan fisik, selama 3 jam mereka tidak berkomunikasi dan tidak memegang ponselnya karena di razia untuk sementara dan orang tua mereka sudah menunggu di luar untuk membawa nya pulang.
Setelah selesai pemeriksaan fisik mereka boleh mengambil kembali ponselnya masing-masing dan pulang, mereka berpamitan pada Rizal karena paling terakhir orang tuanya tidak datang.
"Dimana orang tua kamu?" tanya Pak polisi menatap Rizal yang tampak terdiam dalam duduknya.
"Sudah saya bilang mereka gak akan datang karena sibuk" jawab Rizal seadanya Pak Polisi segera memberikan kertas untuknya di tandatangani seperti yang lainnya.
"Tapi beruntung pacar kamu yang menunggu, sana. Kamu boleh pulang" kata Pak Polisi dan meninggalkan nya.
Rizal tampak heran dan segera berdiri keluar dari kantor polisi dan melihat Fani berdiri di sana menunggunya.
"Lo ngapain disini?" tanya Rizal berjalan melewatinya, Fani segera mengikuti langkahnya.
"Anggi bilang, gak ada yang datang menjemput lo. Jadi yaudah gue yang dateng" jawab Fani dengan tersenyum.
"Gue bawa tahu, katanya yang baru keluar dari penjara harus makan tahu supaya gak bisa masuk lagi" kata Fani menyodorkan Paper bag nasinya.
"Apaan sih, gue bukan narapidana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas Aktif《Completed》
Ficción General『DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! - Mengandung kata2 makian dan kasar - Harap bijak dalam membaca - Vote untuk saling menghargai - Komen agar makin akrab - Baperan gak usah baca -SEKIAN TERIMA GAJIH😘』 Remaja yang cuek dan masa bodo...