JENNIE POV
aku tidak ingin berfikir banyak jadi sebaiknya aku bangun dari tempat tidur ini, aku haus aku butuh minum, aku butuh obat pereda nyeri dan aku juga lapar.
aku pastikan akan mencekik lisa jika dia berani mengatakan kalau apa yang kami lakukan "kesalahan" aku pastikan itu.
aku membuka pintu dan berjalan kedapur lalu
"sudah bangun?"
lisa, dia masih disini. dia sedang sbuk menyiapkan sarapan
"ah maaf aku tidak pandai memasak jadi hanya ini yang bisa aku buat" tersenyum kuda dia meggaruk tengkuk yang aku yakin tidak gatal
senyumku melebar melihat apa yang lisa lakukan terlebih dia tidak meninggalkan aku dengan begitu aku berlari kearahnya lalu memeluknya dengan sangat erat, tidak tahu kenapa tiba-tiba aku ingin menangis.
"kamu menangis?"
"aku fikir kamu pergi, aku fikir kamu meninggalkan aku, aku...."
"hay..heyy tenanglah, aku disini"
dia memeluku, membelai punggungku penuh kasih. aku menyukai ini semua
setelah selsai menangis dan berpelukan lisa meminta aku duduk lalu dia meletakan piring berisi omlet dan segelas air putih untukku, kami duduk bersebelahan.
"apa yang membuatmu berfikir aku seperti itu?" lisa menatapku membelai tanganku
"semalam kita mabuk?"
dia tertawa "aku minum bukan berarti aku mabuk apalagi hilang ingatan, J aku menciummu karena aku mau karena aku memang sudah lama menahannya, aku menyukaimu J"
lagi aku tersipu, aku menyukai panggilan yang lisa berikan "J" terdengar bagus
"tapi aku tidak merasa kamu mencintaiku" aku menunduk
"apa kamu mencintaiku?" aku mengangguk seperti bocah yang membuat lisa tertawa dan aku memukul bahunya sebagai peringatan
"kamu mungkin mengenalku J tapi aku tetap orang asing untukmu"
dia benar walaupun kami semakin dekat tapi jelas banyak hal yang tidak aku tahu darinya, banyak sekali.
"mau mendengarkan cerita?" aku mengangguk lagi
dia mengacak rambutku seolah dia lebih tua itu membuatku mengembangkan pipi karena kesal
"kiyopta" lisa mencium pipiku "sebaiknya kita merapihkan diri sebelum itu, jadi aku akan kembali ke unitku" aku menarik ujung kaosnya tidak ingin dia pergi "hanya sebentar"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
lisa menepati ucapannya tidak sampai satu jam dia sudah kembali ke unitku dan saat ini aku dan dia sedang duduk diruang tv atau lebih tepatnya aku sedang bersiap mendengar ceritanya.
"kenapa kamu tidak pernah bertanya?" dia memulai
"tentang?"
"aku tahu selama ini kamu sering memperhatikanku saat aku duduk dikursi itu"
ya Tuhan sebenarnya apa yang dia tidak tahu? padahal jelas-jelas aku memperhatikan dia dari kejauhan.
"tidak, jangan kepedean"
KAMU SEDANG MEMBACA
JL Story //JENLISA
Short Storybeberapa cerita berbeda tentang JL berada disini sesuai dengan judul