Bagian 3

295 34 2
                                    

Sanzu Haruchiyo x Reader

....

[Name] pov

Akhir-akhir ini aku sering bermimpi aneh tentang seseorang, namun wajahnya samar tak begitu jelas. Dia memeluk ku, memanggil namaku dengan penuh cinta. Aku sendiri tak tahu siapa dia. Aku merasa nyaman disisinya, pria itu seolah melindungi ku bahkan dia tak melepaskan ku barang sedikit pun dalam pelukannya.

"Kreeeengg... "

Bunyi alarm membangunkan ku... Aku pun langsung bangun, dan mematikan alarm itu. Waktu masih menunjukkan pukul 6 pagi. Ini masih sangat pagi, tapi aku harus segera bersiap-siap untuk interview kerja di sebuah perusahaan.

Kebiasaan dari Indonesia masih aku pakai sampai saat ini yaitu mandi di pagi hari. Setelah selesai, aku mengenakan pakaian semi formal serta sepatu heels yang tak terlalu tinggi. Tak lupa aku juga memberikan sedikit make up diwajahku dengan sentuhan perona bibir yang tipis agar tak terlihat pucat. Rambut merah muda ku tergerai dengan mengenakan jepitan untuk merapikan poni ku.
.

Setelah semua terlihat rapi, aku pun berangkat dengan membawa CV ku ke perusahaan yang akan mewawancarai ku kerja.

Waktu menunjukkan pukul 7 pagi, aku bersiap berangkat menaiki bus. Untung saja jarak perusahaan dengan rumahku tak terlalu jauh sehingga aku tak harus menaiki kereta yang selalu penuh dipagi hari oleh para pekerja kantoran dan lainnya.

Ketika sampai, aku begitu takjub. Perusahaan ini sangatlah besar dengan gedung yang bertingkat lebih dari 5 lantai. Ini benar-benar perusahaan yang bisa dibilang besar dan ternama. Pikirku, pantas saja banyak orang yang melamar ke perusahaan ini. namun, tak semua orang beruntung untuk masuk ke perusahaan ini sebab seleksi nya sangatlah ketat. Hanya beberapa orang yang beruntung dapat masuk ke sini.
.

Aku berjalan menuju tempat resepsionis menanyakan tempat wawancara karyawan baru, sang resepsionis pun menunjukkan tempatnya. Aku segera kesana, untung nya aku tidak telat, dan masih ada waktu 30 menit untuk menunggu giliran ku.

Rasa gugup ada, tapi aku berusaha untuk tenang. Aku menghirup nafas dalam-dalam untuk menghilangkan rasa gugup ku. Tak lama namaku dipanggil untuk diwawancarai.

Ketika masuk, aku memperkenalkan diriku dan menyerah CV ku sesuai yang diajukan dalam e-mail.

Seorang pria terdiam ketika melihatku, dia terlihat gemetaran ketika akan mengambil CV ku bahkan memandang diriku dengan pandangan penuh rindu dan tak percaya.

Aku yang dilihat seperti itu jadi merasa ciut, pikiran negatif mulai bermunculan. Aku berfikir apa aku pernah bertemu dengannya dan berbuat kesalahan padanya.

"Ehem... " Pria itu berdeham untuk menetralkan suasana. Kemudian mempersilahkan duduk. Ia membuka CV ku dan membaca isi profil, pendidikan, pengalaman serta keterampilan ku.

Selama tes wawancara, aku menjawab pertanyaannya mulai dari pengalamanku ketika bekerja diluar negeri. Bahkan ketika dites bahasa asing pun, aku berbicara begitu fasih tidak terlihat seperti orang Jepang pada umumnya. Aku dan pria yang mewawancarai ku saling mengobrol dalam bahasa internasional (Inggris) sebagai bentuk tes.

Hampir setengah jam aku dites wawancara, setelah selesai aku pun dipersilahkan untuk kembali dan menunggu hasil diterima atau tidaknya lewat e-mail.

.....

Author pov

Rihito baru saja selesai mengetes calon karyawannya, dia ikut andil karena seorang pelamar yang mirip sekali dengan tuannya ketika melihat CV-nya lewat e-mail. Awalnya dia tak ingin percaya, tapi saat bertemu dan bertatap muka ia benar-benar sangat mirip. Rihito sampai gemetaran, dan sangat rindu pada sosok tuannya yang hadir sebagai orang lain. Hampir saja Rihito bersikap tak profesional dihadapan gadis yang menjadi calon karyawannya.

Tokyo Revengers: LIAR II || Sanzu Haruchiyo x Reader [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang