• Sebuah fakta •

34 4 0
                                    

HAPPY READING!
-

Gala membulatkan matanya setelah menyimak obrolan teman-temannya yang ada di group Whatsapp.

Apa setelah ini Vina akan marah pada Gala yang ceroboh?

Apa setelah ini Vina akan marah pada Gala yang ceroboh?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjing!" umpat Gala kesal.

"GALA! ADA TEMEN-TEMEN LO DIBAWAH!"

Mata Gala kembali membulat saat mendengar teriakan Sonya yang mengatakan kalau teman-temannya datang ke rumahnya!

Sial.

Mengacak-acak rambutnya, Gala beranjak dari ranjang kasurnya. Kalau Gala menghindar, teman-temannya pasti akan semakin mengejarnya.

Ceklek.

"Wah wah wah, ada yang diem-diem punya pacar nih."

Gala tersentak kaget, "Lo!"

"Kenapa? Kaget ya?" Fauzi menaik turunkan alisnya. "Yuk guys, langsung aja kita sidang."

Tanpa permisi, Fauzi masuk kedalam kamar Gala diikuti dengan yang lain- Kenzie, Dicky, dan Febio.

"Ambilin kita minum dong, Gala. Kita haus banget nih, butuh penjelasan." kata Fauzi menyindir.

Kenzie menjitak kepala Fauzi, "Please lah, gak usah cari masalah. Kita dateng kesini cuman mau minta penjelasan, bukan cari ribut."

Fauzi mengusap pelan kepalanya yang terkena jitakan, "Yang cari masalah siapa? Gak jelas lo, Ken."

"Udah sih, kalian ini ribut aja kerjaannya." lerai Febio.

"Dia duluan Feb," Fauzi menunjuk kearah Kenzie yang rebahan diatas kasur milik Gala.

"Apaan dih," balas Kenzie tidak terima. "Lo tuh nyebelin parah, Fau."

"Kok jadi gue sih?!"

"Kalian bisa diem gak? Kalau gak bisa, mending pulang aja sana." ucap Dicky penuh penekanan.

"Oke kita damai," Fauzi mengangkat kedua tangannya, tanda berdamai. Begitu juga dengan Kenzie.

Dicky duduk di sofa panjang yang ada di kamar Gala. Dan Febio lebih memilih duduk lesehan.

Selama beberapa menit keadaan berubah hening. Baik Gala, maupun teman-temannya sama-sama diam.

Ekhem.

Fauzi berdehem keras, "Gue gak sanggup ada di suasana kayak gini. Hening, kayak di kuburan."

"Kalian ngapain ke sini?" tanya Gala basa-basi. Padahal Gala sendiri tau maksud kedatangan teman-temannya.

"Kan udah gue bilang diawal, kita butuh penjelasan." sebal Fauzi. "Lo gak usah pura-pura bego,"

"Harus?" Gala menaikan sebelah alisnya.

"Ye anak anjing lo," Fauzi greget dengan Gala yang pura-pura bego.

Kenzie memutar bola matanya malas, "Lo sabar dikit napa sih, emosian mulu kerjaannya."

"Terus gue harus gimana biar Gala klarifikasi?"

"Gak tau,"

"Tuh kan, anak ngen."

Dicky berdecak keras, "Kalian mau ribut lagi? Pulang sekarang!"

"Ampun bos!"
"Gak kok!"

"Gal, gue tau lo sembunyiin sesuatu dari kita. Itu emang hak lo sih, gak masalah. Tapi, kita cuman pengen tau, kenapa mesti diem-diem pacarannya?" Dicky menatap Gala dengan tatapan serius. Malahan kelewat serius.

"Iya tuh, kenapa harus diem-diem? Ini bukan gaya lo banget sumpah. Pas SMP, lo sering kok publish hubungan lo." timpal Kenzie heran.

"Apa jangan-jangan, Gala malu punya pacar yang mukanya burik?"

Gala menatap Fauzi tajam. Yang ditatap pun hanya cengengesan tidak jelas, seperti orang gila.

"Spill dong cewek lo, siapa tau gue kenal sama orangnya." bujuk Kenzie.

"Lo emang kenal,"

"Hah? Seriusan?" tanya Kenzie tak percaya. "Emang siapa? Temen SMP apa gimana?"

"Temen SMP,"

"Serius lo? Gak lagi ngibul kan?" Kenzie memicingkan matanya curiga.

"Hm,"

Fauzi menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, "Feb, lo bisa nebak orang nya gak?"

Febio menggeleng, "Gak,"

"Kalau lo?" kali ini Fauzi beralih ke Dicky. "Tau?"

"Gak,"

"Siapa orang, Gal?" Kenzie mulai merasa was-was. Takut dengan tebakannya sendiri yang bisa saja benar.

"Vinara,"

Tuh kan, bener.

"Ah bangsat. Sejak kapan pacaran sama Vinara?" wajah Kenzie berubah masam.

"Lo pacaran sama gebetannya Kenzie, Gal?" kaget Febio.

"Lo kenal, Feb?"

"Gue cuman sebatas tau karena Kenzie sih. Kenzie suka curhat ke gue soal Vinara, gebetannya." jujur Febio.

"Anjay, cinta segitiga ternyata." heboh Fauzi.

"Feb!"

"Sorry Ken," ringis Febio.

"Gue gak nyangka kalau lo nikung gue, Gal." kata Kenzie sedih.

Gala terpaku ditempatnya berdiri. Gala baru tau kalau orang yang Kenzie gebet itu pacarnya sendiri. Gala kira cewek lain.

"Huft. Selamat ya, lo beruntung bisa dapetin Vinara yang cueknya naudzubillah." Kenzie mengucapkan selamat pada Gala yang berhasil memenangkan hati Vina.

"Pfttt, ketua osis kita jadi sadboy." Fauzi menutup mulutnya, menahan tawa.

Kenzie yang kesal pun menendang bokong Fauzi dengan kekuatan penuh. Dan akhirnya Fauzi jatuh tersungkur dengan posisi jatuh yang mengenaskan.

"Kenzie sialan!" maki Fauzi seraya berusaha berdiri dengan bokong yang terasa nyut-nyutan, serta dagu yang terlihat memar akibat terkena lantai kamar Gala yang keras.

"Rasain!"

•••
Part ini langsung gas, gak ada perubahan tempat atau wakttu. I mean, misal dari yang awalnya siang jadi malam gitu hehe. Sorry baru up ges.

Jangan pernah bosen ya sama cerita buatan ku. Jangan lupa vote dan comment juga!

Kalau nemu typo, bisa kalian tandain. Tq u! ❣️

Gavin: Gala × Vina (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang