Syak!
Sebuah belati baru saja terbang tepat di sisi leher Choi Han dan mendarat di dinding.
"Bisa-bisanya para tikus itu membawa tuan muda ketika anjing sepertimu ada di sini."
"Lalu Apa yang kau sendiri lakukan tiba-tiba menghilang di tengah malam?"
Ron telah pergi karena menemukan jejak penyusup, tapi ternyata itu hanya cara untuk mengulur waktu bagi para penculik itu untuk menyingkirkan penjaga potensial dan masuk dengan mudah ke dalam istana.
"Ya, dan kau sendiri bahkan anjing liar yang tidak bisa menangkap tikus."
Ron menggeram mengingat kronologi kejadian tadi malam, Sekarang sudah hampir pagi matahari sudah mulai menampakan dirinya di Cakrawala sementara masih belum ada hasil tentang pencarian Cale.
"Aku akan menggerakkan tim khusus."
Alberu sudah menghubungi Tasha dan pasukan dark Elf untuk mencari jejak Cale di berbagai penjuru.
Untungnya Alberu tidak memiliki luka Serius Kecuali beberapa memar karena jatuhan runtuhan dinding istana tadi malam.
Melihat dari jenis sihir yang digunakan para Penyihir itu harusnya penyihir hebat yang sudah terlatih, sulit untuk mencari penyihir dengan kemampuan yang begitu bagus di kerajaan Roan.
Meski Begitu tetap saja Alberu mengirim orang-orangnya untuk menyelidiki Ratu dan Selir lain Raja.
"Sebaiknya para bajingan itu tidak mencoba sesuatu yang lucu."
Ron tersenyum jinak sambil mengeluarkan belati lain di tangannya.
-----
"Hah...."
Di sebuah gua di atas gunung Yelia, naga kuno Eruhaben menghela napas untuk yang kesekian kalinya.
Eruhaben memandangi gelembung air yang berputar-putar di depan wajahnya, dia tahu itu adalah elemental, masalahnya adalah mengapa para elemental ini malah berkumpul di sini dan bukannya pergi ke tempat lain.
"Uhm..."
Anak kecil berambut merah menggeliat memperbaiki selimutnya, sekarang selimut itu sudah benar-benar menggumpal di tubuh anak itu seperti adonan kue. Entah bagainana anak itu bisa menggulung selimut sampai seperti itu meski sedang tertidur.
Anak itu tidur dengan nyenyak di sofa mewah yang ukurannya sangat pas dengan tubuh anak kecilnya.
Para elemental ini sepertinya berkumpul di sini karena anak ini.
Eruhaben bisa merasakan aroma pohon dan musim semi dan lumpur bebatuan, Eruhaben tahu anak ini adalah omega dan feromonnya baru saja tumbuh.
Gabungan aroma buah dari feromon dan pepohonan menjadi sesuatu yang unik.
Dan masalahnya adalah bau itu juga berasal dari kekuatan kuno.
Tidak sepenuhnya menyatu dengan anak itu, seperti di segel di suatu tempat, tapi Eruhaben sebagai naga kuno masih bisa merasakannya.
Hembusan angin kecil memainkan rambut merah anak itu, Eruhaben hampir tidak pernah melihat rambut yang semerah itu bahkan selama waktu hidupnya.
"Sudah aku bilang, Cale kita sangat manis."
"Ya, lihat saja wajahnya saat tidur."
"Kami juga tinggal di Istana, ada perapian besar di sana."
Elemental angin yang ikut dengan Cale mulai menceritakan berbagai hal kepada elemental lain yang mereka temui di sekitar gunung ini.
"Ada perapian yang besar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Palace || End S1✔ || Fanfic TCF ||
FanfictionFollow sebelum baca. Cale Henituse, omega yang dikenal karena kecantikannya yang sangat mirip dengan mendiang ibunya, selalu dihindari oleh ayahnya sendiri. Suatu hari saat usianya sepuluh tahun, Raja Zed Crossman memerintahkannya untuk menjadi tuna...