Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu bagi sebagian murid KSHS. Kepanjangan dari KSHS sendiri yaitu Kendra Senior High School. Sekolah nomor satu di Indonesia, mungkin bisa juga disebut sekolah nomor satu di dunia. Sebab, pemilik sekolah tersebut merupakan orang terkaya nomor satu di dunia.
Menjadi anak dari keturunan orang terkaya di dunia tidak membuat Aykana Galsian Kendra menjadi besar kepala. Sebab ia menerapkan 'harta hanya titipan dan bersifat sementara' di dalam otak kecilnya.
Kembali lagi ke pembahasan. Alasan kenapa hari ini merupakan hari yang ditunggu-tunggu bagi murid KSHS adalah karena hari ini adalah malam PMS (pesta menjelang sekolah), sebutan yang diciptakan dari murid-murid itu sendiri. Katanya sih biar gampang disebutnya.
Malam PMS biasanya diadakan sebelum besoknya murid harus melakukan kewajibannya sebagai pelajar.
Refreshing otak sebelum pada akhirnya akan terbakar karena harus digunakan untuk berpikir menghitung rumus matematika. Atau mencari letak geografis suatu negara. Sekedar memikirkannya saja, mampu membuat otak mengebul seketika.
Menghembuskan napas, Aykana atau kerap disapa Kana mengedarkan pandangannya ke segala arah. Mencari letak keberadaan kembarannya - Arkana. Yang ditinggal mengedip satu detik saja sudah hilang entah kemana.
"Kana, gue cari kemana-mana taunya mojok disini sendirian. Ngapain sih?" Tanya Jessie atau Jessica Ruby Anne.
Sahabat Kana yang sudah seperti magnet. Dimana pun Kana berada pasti disitu ada Jessie. Gadis yang sejak dua tahun lalu menjadi anggota girl grup itu mengerucutkan bibirnya saat menghadap Kana.
Jessie itu manis, hanya pada Kana. Disaat radarnya tak terlihat Kana maka saat itu juga Jessie menjadi orang berbeda. Jessie itu galak, Jessie itu Elegan. Auranya yang tak tersentuh itu membuat dirinya mendapatkan title "Untouchable Girl".
Siapa lagi yang membuat sebutan lebay itu kalau bukan fansnya?Kana menghela napas menatap Jessie sekilas, tetapi dari tatapannya terdapat jelas sebuah kekhawatiran yang dapat Jessie rasakan. Ia tau, pasti sahabatnya sedang mengkhawatirkan kembarannya yang entah dimana.
Gadis itu, Jessie sudah hapal di luar kepala. Berteman dengan Kana selama 8 tahun membuat ia paham. Kana itu tidak bisa jauh dari Arkan. Entah itu sebuah ikatan batin anak kembar atau apa. Kana selalu merasa gelisah kalau Arkan tidak ada. Maka sebisa mungkin Arkan harus tetap pada radar Kana.
Arkan yang tidak bisa diam dan Kana yang khawatiran.
"Arkan ya Kan?" Tanya Jessie sambil menyeruput sedikit Lychee Punch digenggamannya.
Kana mengangguk, meremas bagian samping gaunnya tanda ke khawatiran,
"Anak itu selalu bikin gue khawatir Jes."Jessie mengangguk sekilas tanda paham,
"Ya gimana, kembaran lo itu emang kaya cacing kepanasan kalau diem doang. Paling sekarang lagi sama Kak Levan dan temen-temennya yang lain. Of course pasti ada 'dia' juga kan ya?"Menghembuskan napas kasar, Kana memandang Jessie datar. Bisa-bisanya selalu ada 'dia' di setiap pembicaraanya. Kana sampai bosen mendengarnya. Kalau penasaran siapa 'dia' yang Jessie maksud. Maka akan Kana jelaskan.
Dia itu Gematra Asikal Dirgantara, lelaki yang sudah ditaksir Jessie di awal MPLS mereka. Atra itu tampan, sangat tampan. Di umur yang baru menginjak 17 tahun bulan lalu, tinggi badannya sudah setara pemain basket internasional. Tapi Atra bukan kapten basket seperti pemeran utama novel-novel yang pernah Kana baca. Bukan juga ketua osis galak atau berandalan sekolah.
Atra itu hanya siswa biasa. Tapi luar biasa diberikan fisik yang sempurna. Ah membicarakan pemeran utama Kana jadi teringat sesuatu. Atra bisa dibilang pemeran utama pria di KSHS. Fisiknya yang di atas rata-rata menjadikannya Most Wanted sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kana dan Fana
Teen FictionHanya tentang keindahan Kana dan Tiga laki-laki yang menyukainya.