🔥prolog🔥

21.6K 1K 144
                                    

Bunyi dentuman musik DJ disalah satu bar terkenal di kota Bangkok sangat memekakkan telinga, kelap-kelip lampu di tengah-tengah bar membuat suasana semakin panas diikuti oleh tarian dan gerakan tubuh yang mengikuti alunan DJ.

"Bagaimana? Apa sekarang kau bahagia?" Suara serak basah itu berteriak kearah lelaki yang sekarang ini meminum alkohol miliknya.

Lelaki bernama Gulf Kanawut Traipipattanapong itu mengangkat salah satu alisnya lalu menggeleng pelan, "biasa!" Komentar Gulf.

"Benarkah? Kalau begitu kau harus coba minuman ini" lelaki yang sekarang ini bernama Apo Nattawin Wattanagitiphat itu menyerahkan gelas anggur merah kearah Gulf dengan menyeringai.

"Kau sepertinya sengaja membuatku mabuk?" Ucap Gulf meraih gelas itu dan meminumnya.

"Sepertinya malam ini akan menjadi malam panas untuk kita Gulf" ucap Apo kemudian meraih wajah Gulf dan mendekatkan wajahnya kearah Gulf.

"Apa yang kau lakukan bajingan?" Gulf berteriak kesal merasakan tangan Apo di pipinya serta wajah Apo yang sangat dekat dengannya.

"Kita sudah terbiasa seperti ini, untuk apa kau marah padaku" ucap Apo yang kemudian mencium bibir Gulf dengan tiba-tiba, Apo melumat bibir ranum Gulf dengan lembut sebelum melepaskan ciumannya dan menarik wajahnya kembali.

"Seperti itu cara berciuman! Kau harus ingat itu!" Ucap Apo mengedipkan matanya kearah Gulf dengan tawa di bibirnya yang seksi melihat wajah Gulf yang memerah.

"Sialan! Kau tidak ada otak!" Maki Gulf menghapus jejak bibir Apo di bibirnya.

"Kau terlalu polos, sudah aku ajari cara berciuman, besok aku akan mengajarimu cara bermain seks" ucap Apo menyeringai dengan menaik-turunkan alisnya menggoda Gulf.

"Matilah kau sialan! Kau benar-benar terkutuk Apo!" Maki Gulf semakin kesal dibuatnya, entah kenapa lelaki yang saat ini berstatus sahabatnya suka sekali menggodanya.

"Kau harus mahir di ranjang Gulf, agar nanti wanitamu tidak pergi darimu" ucap Apo terus menggoda Gulf.

"Bajingan! Otak mesum!" Teriak Gulf kesal dengan wajah memerah sebelum bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan Apo menuju lantai dansa.

Apo yang melihat kepergiaan Gulf tersenyum penuh arti sebelum mengambil gelas vodka miliknya dan meminumnya sekali teguk.

🔥🔥🔥

Sinar matahari yang mulai masuk melalui jendela kamar hotel membuat kedua mata indah itu perlahan terbuka, diikuti ringisan oleh rasa pusing karna alkohol semalam.

"Akhh.." tangan itu memegangi kepalanya yang berdenyut sebelum mata itu terbuka sempurna dan menyadari bahwa sekarang ini dia bukan berada di kamarnya.

Jantungnya berdebar kencang, dengan kedua mata melotot merasakan sebuah benda melilit perutnya, seperti ular. Tidak, itu tidak mungkin ular kan? Gulf meneguk ludahnya sendiri sebelum menengok kesamping dan mendapati sosok lelaki yang sekarang ini bertelanjang dada dibawah selimut yang sama sedang menutup matanya seperti tidur, memang tidur.

"Akkk--" Gulf langsung membekap mulutnya dengan tangan kanannya untuk menghentikan teriakannya yang mungkin saja membangunkan lelaki asing itu.

Dimana ia sekarang? Apa yang terjadi padanya? Kenapa berada diranjang yang sama dengan lelaki yang tidak dikenalnya? Gulf tidak mengingatnya, ingatannya tentang semalam seakan menghilang.

Jantung Gulf semakin bergemuruh saat lelaki itu mendekatkan wajahnya kearahnya dan mencari posisi yang nyaman untuk tidur, Gulf berhenti bernafas sejenak, kepalanya berusaha mencerna apa yang terjadi padanya hingga ia benar-benar sadar bahwa tubuhnya juga telanjang dibalik selimut yang dia kenakan.

Detik itu juga, Gulf merasakan jantungnya berhenti berdetak dengan pikiran yang kacau. Gulf mencoba menarik nafasnya untuk tetap tenang, ia kemudian dengan hati-hati menarik tangan lelaki asing itu dari perutnya melepaskan lilitan ular yang mungkin saja akan menggigitnya.

Setelah lepas, Gulf dengan hati-hati menjauhkan wajah lelaki itu dari bahunya dan menaruhnya di tempat yang nyaman agar lelaki itu tidak bangun, setelah selesai Gulf membuka selimut dengan perlahan sebelum ia berdiri dan mengambil bajunya yang berserakan dilantai.

Saat Gulf berdiri dan berjalan, ia merasakan sakit pada holenya dan juga terasa ngilu saat berjalan. Rasanya sangat aneh seperti sesuatu yang besar sudah menerobos masuk kedalam holenya, tapi apa?

Tapi, bukan waktunya Gulf memikirkan hal tidak-tidak, sekarang Gulf harus pergi meninggalkan kamar hotel ini sebelum lelaki asing itu bangun dan meminta pertanggungjawaban padanya!

Tapi Gulf juga bingung, apabila lelaki itu datang meminta pertanggungjawaban Gulf harus melakukan apa? Gulf merasa tidak memiliki kesalahan padanya, selain tidur dalam keadaan telanjang! Entahlah, mungkin saja karna itu, ia juga tidak tahu. Yang pastinya dia harus keluar dari kamar ini sebelum lelaki asing ini bangun dan minta ganti rugi padanya.

Tbc.

Lanjut apa gak?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marriage Contract🔞 (MewGulf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang