"Hello, Daddy! Happy birthday!"-Jaemren

1.3K 37 0
                                    

🔞nsfw, boypussy, unprotect sex, vaginal sex, fingering, cream pie, nipple play, squirt, cigarettes, local porn, harsh word, lil bit bdsm🔞
________________________________

Keduanya terengah usai permainan dua ronde sebelumnya. Jaemin bangkit kenakan celananya lalu raih gelas kosong di nakas. "Aku ambil air dulu, Foxy." Pamit lelaki itu. Sementara Renjun mulai terduduk sambil mengusapi bibir vaginanya sendiri.

Vaginanya basah akan sperma Jaemin, membuat bilah merah muda berkedut tersebut terasa licin. Jemari lentiknya mulai bermain pada lubang vagina, dua jari keluar masuk membuat sperma Jaemin merembes keluar.

"Ahh ahh nghh"

Tangan yg satu lagi ia isap sambil menahan desahan-desahan laknat. "Emhh Jaemhh"

Suara becek nan cabul memenuhi sudut ruang. Hingga kegiatan itu berhenti saat Jaemin masuk lagi ke dalam kamar.

"Lanjutin, Sayang. Aku mau lihat lonte kayak kamu muasin diri sendiri." Titah Jaemin sembari sesap rokok sekaligus rekam aksi nakal Renjun.

Disuguhi pemandangan lelaki cantik yang puaskan diri sendiri sambil desahkan namanya, lama-lama Jaemin ikut sesak juga. Puntung rokok ia buang pada asbak lalu dekatkan diri pada Renjun. Celananya sudah tanggal tepat sebelum meraup bibir sang lawan.

"Mmh nghh"

Jari-jari panjang Jaemin ikut memainkan lubang becek si manis. Bilah tipisnya turun guna jilat, emut, isap puting Renjun. Entah perasaannya saja atau memang dada Renjun makin berisi buat ia ingin gigit-gigit gemas.

Kocokan tangan Jaemin dipercepat hingga Renjun kelimpungan. Pinggulnya tak bisa diam, jari kakinya menekuk menahan nikmat. Tak lama cairan bening muncrat membasahi kasur serta tubuh keduanya.

"Lihat, Sayang. Semuanya basah gara-gara memek nakal kamu ini." Jaemin berujar sekaligus tampari kepunyaan Renjun berulang kali.

"Jaemh nghh jangan, ahh aku sensitif"

Jaemin gesekkan penis pada memek becek Renjun. Sang submisif hanya bisa mendesah diiringi lubang yang berkedut tak sabar dimasuki.

"Sampai hamil anak aku ya, Sayang? Biar papamu nggak lagi nolak hubungan kita."

Jaemin hentakkan batang penisnya kuat-kuat tanpa peduli ringekan Renjun. Lubricant alami hasil percintaan sebelumnya permudah Jaemin untuk terus melesakkan penis besarnya ke dalam memek Renjun.

Tangan Jaemin bergerilya kesana-kemari sambil menahan kaki Renjun untuk melingkari pinggangnya. Puting Renjun tak dibiarkan menganggur, ia jilat dan isap kuat hingga membengkak.

"Memek kamu udah dipake masih aja sempit!"

Rambut belakang Jaemin, Renjun remas seraya menahan sang dominan untuk terus bermain pada dadanya.

Wajah hingga leher Renjun memerah, peluhnya membasahi rambut hingga lepek bak diguyur hujan. Putingnya membengkak, love bites begitu banyak menghiasi tubuh moleknya. Jangan lupakan bahwa vaginanya terus berkedut-kedut menerima genjotan penis Jaemin.

"Ahh ahh Jaemh Jaemiiinh"

Tak ada kata lain yang bisa Renjun ucap selain desahan-desahan panas. Tubuhnya terasa remuk namun masih ingin lagi dan lagi. Jaemin pun seakan tak mau berhenti, ingin terus mengorek nikmat sambil menumpahkan sprema dalam vagina milik si kesayangan.

Ucapnya akan kehamilan beberapa saat lalu bukan bual belaka. Jaemin benar-benar berusaha agar Renjun mengandung anaknya. Setidaknya, hubungan keduanya yang ditentang dua pihak keluarga akan mudah diterima.

"Jaemin sayaangh ahh!"

Jaemin yang merasa Renjun orgasme, mencabut miliknya sejenak. Squirt Renjun menjadi fenomena terbaik yang pernah Jaemin pandang. Cairannya muncrat membasahi tubuh Jaemin dan sprai ranjang kamar bernuansa kelam ini.

"Gantian, Sayang."
Tubuh lemas itu Jaemin balik sekenanya. Bokong bulat Renjun ditarik agar menungging dan permudah proses penetrasi. Tamparan keras berulang melayang pada pipi bokong Renjun hingga bergoyang bak gundukan jelly. Jaemin tak main-main, genjotan dan tamparannya kali ini buat Renjun terisak, teredam pada sela bantal dan selimut.

"Hik Jaemhh"

"Ahh ahhh Na Renjun!"

_ ___ __ ___

"Morning, Sayang." Sapa Renjun sebelum lanjut meminum segelas air dari atas meja. Tubuhnya pegal bukan main, tapi kerongkongan kering buat dirinya sedikit memaksa diri.

Lelaki di sampingnya mengusak wajah pada perut Renjun tanpa berniat membuka mata. Matahari yang hampir berada di atas kepala seakan tak mengusik acara bermanjanya.

"Happy birthday, Mr. Na! Ayo bangun, aku masih punya satu hadiah lagi."

Mau tak mau Jaemin membuka matanya berat. Mengambil posisi duduk hingga selimut yang menutupi tubuh polosnya melorot sampai pinggang.

Jaemin berusaha membaca tulisan pada kertas yang ia pegang pelan-pelan. Hingga pada sebuah kalimat yang membuat jantungnya berdegup kencang.

"Sayang, ini serius?"

Pasca si manis mengangguk pasti, tubuhnya didekap erat oleh Jaemin. Pipinya dicium berulang kali sambil mengucap rasa syukur. Jaemin menunduk guna mengecup perut Renjun di mana ada kehidupan calon bayi mereka di sana. Padahal baru saja semalam ia mengutarakan niat untuk menjadi seorang ayah dan hari ini Renjun menjawab niatnya tersebut.

"Hello, Daddy! Happy birthday!" Ucap Renjun menirukan anak kecil dengan jemari mengusap rambut Jaemin penuh afeksi.

~ohnaawesome

kovalen(pvt)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang