• Kacau •

30 4 0
                                    

HAPPY READING!
-

Flashback on.

Persediaan air minum dikamarnya habis, jadi Vina pergi ke dapur untuk mengisi ulang teko nya yang sudah kosong.

Di sela-sela mengisi ulang teko nya, Vina mendengar orang tuanya sedang membicarakan sesuatu yang sepertinya sangat penting.

Vina yang penasaran pun diam-diam mendekat ke sumber suara dan mencoba menyembunyikan diri agar tidak ketauan.

"Ayah tau kok kalau Vina udah besar. Udah tau mana yang salah dan mana yang benar. Tapi untuk memilih pasangan hidup, ayah takut Vina salah pilih. Makanya ayah setuju dengan rencana perjodohan ini,"

Mendengar kata perjodohan, mata Vina seketika melebar. Rasa kantuknya seketika menghilang. Vina semakin memasang telinga untuk mendengar lebih lanjut.

"Tapi yah, kalau Vina gak setuju gimana? Tau sendiri kan, perjodohan dijaman sekarang dianggap gak biasa."

"Nanti kita tanya langsung ke anaknya. Ayah harap sih Vina mau,"

"Anjir, gak mau!" teriak Vina dalam hati. Jaman sekarang masih ada perjodohan? Yang saling mencintai saja bisa bercerai, apalagi yang hasil perjodohan. Ck.

"Mamah terserah Vina aja, yah. Apapun keputusan Vina, mamah dukung."

"Davin calon yang cocok buat Vina, mah. Walaupun anaknya agak nakal, tapi kita kan tau luar dalemnya."

Vina jatuh terduduk tanpa suara, "H-hah? Bang Davin?"

Flashback off.

Lamunan Vina seketika buyar saat Kamilla menggoncang kan tubuhnya dengan sangat brutal.

"Lo kenapa sih Vin? Dari pagi bengong mulu kerjaannya," gerutu Kamilla setelah berhasil menyadarkan Vina.

"Gue kenapa?" tanya Vina linglung.

Kamilla mendengus, "Gue gak tau, jangan tanya gue."

Melirik Kamilla sekilas, Vina menyibukkan diri dengan cara bermain ponsel.

"Ih, lo kenapa sih Vin? Masa gak mau cerita? Jahat lo."

"Gue baik-baik aja tuh,"

"Gak percaya gue. Lo pasti lagi ada masalah kan? Ayo dong cerita, jangan diem-diem aja." bujuk Kamilla. "Gue bakal jadi sahabat yang gak berguna kalau lo gak cerita."

"Gue beneran baik-baik aja, Mil. Cuman mood yang emang lagi naik turun. Mungkin mau kedatengan tamu kali ya?"

Kamilla menghembuskan nafasnya panjang dan tak banyak bicara lagi membuat Vina merasa tak enak hati.

"Vin, kita kapan kerja kelompoknya? Yang lain mulai hari ini loh buat tugas Bahasa Indonesia nya," Indira menghampiri Vina, dan langsung menodong kepastian.

"Loh, kok tanya gue? Ketuanya kan Kamilla," bingung Vina.

"Udah gue tanyain, dia malah suruh kita tanya ke lo." kata Anel yang baru saja bergabung.

Gavin: Gala × Vina (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang