" ᴘᴀᴄᴀʀ ʙᴜᴋᴀɴ, sᴜᴀᴍɪ ʙᴜᴋᴀɴ, ᴍᴀsᴀ ɢᴜᴇ ᴄᴇᴍʙᴜʀᴜ? ɢᴀᴋ ᴇʟɪᴛ ʙᴀɴɢᴇᴛ "
Happy rading...
"Ayang, Ayang, Ayang! Tungguin gue!" Aksara berlari mengejar Aylla yang tengah berjalan santai dikoridor. Gadis itu tetap berjalan tanpa peduli pekikan Aksara yang mengundang banyak pasang mata menyaksikan keduanya. Dalam batin Aylla berucap, jika sebenarnya ia malu dengan tingkah Pria menyebalkan itu yang terus memanggilnya dengan sebutan 'Ayang' yang kini biasa identik dengan sepasang kekasih.
"Woy Aylla!!" Gadis itu berhenti sambil memicingkan matanya, menormalkan emosinya agar tidak keluar begitu saja. Kini pria itu sudah berada disampingnya. Dengan sebuah senyuman tipis Aksara memulai pembicaraan."kemarin gue baru aja mutusin cewek cewek gue."
"Terus?" tanya Aylla malas.
"Jadi lo harus terima gue jadi pacar lo," balas Aksara to the poin.
Aylla tercengang mendengarnya. Dari awal ia tidak pernah meminta pria itu untuk memutuskan hubungan dengan para pacar pacarnya dan beralih dengan dirinya. Kini Aksara dengan pedenya justru memaksakan kehendaknya. Sudah ia bilang tidak akan ada hubungan antara pria itu maupun pria lain. Dia hanya ingin mencari arti hidup yang ia jalani sekarang. Lalu dia melirik sekilas Aksara, sebelum ia kembali berjalan dengan cepat. "Cowok Gila," ujarnya pada Aksara begitu saja.
"Weh Ayang!! Tunggu dulu!!" pekik Aksara kembali seraya berlari menusul Aylla.
"Ayang tunggu dulu kenapa sih? Kalo mau jalan juga jangan sendiri sendiri. Kalo bisa gandengan juga gak apa apa,"ucap Aksara terkekeh menyamakan laju Aylla.
Tiba tiba saja Aylla berhenti tepat didepan Aksara, membuat sang pelaku menabraknya dan sedikit mengaduh pelan. Gadis itu membalikan tubuhnya, menatap datar pria menyebalkan yang berani merecokinya detik ini juga.
"Mau lo tuh sebenernya apa sih? Lo gak capek bertingkah konyol kayak gini? Seenggaknya kalo lo gak capek, lo mikir gue capek apa gak?" jelas Aylla menaikan nada suaranya. Dia tersadar dengan apa yang baru saja ia katakan, dan melirik kesekitar arah samping kanan kirinya. Masih terdapat banyak pasang mata yang menyaksikannya sambil sesekali berbising menggunjinginya. "Aksara denger. Gue pengin sendiri dulu. Jangan ganggu gue. Tolong," ujarnya memperingati seraya kembalimelenggang pergi begitu saja.
"Aylla kayaknya emang lagi banyak pikiran. Apa gue jauhin dulu ya? Kasian juga dia," gumam Aksara sendiri menyaksikan kepergian gadis dengan hijab putih itu.
"DOR!!" pekik Alfan mengejutkannya bersama Erick yang masih berjalan santai dibelakangnya.
"Anjing! Kaget gue!" reflek Aksara tersentak. Lalu menoyor sahabatnya itu hingga sedikit terhuyung, karena kesal. Alfan tidak marah. Justru dia tergelak menyaksikan reaksi kaget Aksara.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMARAM [Selesai]
Novela JuvenilHidup selalu bertahap. Terkadang manusia mengalami hal ini terlebih dahulu Untuk melanjutkan hal yang orang lain rasakan. Seperti yang dirasakan gadis bernama lengkap Aylla Ayudia Pradipto, seorang remaja SMA sudah harus merasakan jauhnya dia dari o...