Angry Husband : 13

3.2K 426 33
                                    

"Aku selalu menyukai matamu"— kutip 1

Seperti halnya menyukai warna jingga didalam kedamaian senja yang tak perlu kujelaskan.

Menatap lebih dalam ke sana lalu menenggelamkan diriku berlama-lama. Tidak ingin berlari lagi, seolah penatku sudah menemukan obatnya.

Sayangku, itulah sebab mengapa aku suka mengajakmu duduk berlama-lama. Terkadang tidak perlu banyak bicara.

Mengecup kening dan memanjatkan doa adalah hal termanis dari jatuh cinta.

Menyadari bahwa kita memang harus tetap mempertahankan janji yang diucapkan di bawah langit dan di atas altar bersama.

☘️☘️☘️

"Berarti dari lahir kamu udah ditakdirin tengil kali wkwkwk"

"Mungkin gak harus donat itu identik bentuk bundar mas"

"Coba deh aku punya toko kue, siapa yang jadi pelanggan pertama kali? Hikaru sama kamu pasti hahaha"

Jari yang sering kali ia genggam itu diusapnya perlahan sesekali menghirup hingga bau peachy baby— dari body lotion milik istrinya tercium.

Kakinya bergoyang kedepan-kebelakang— mengikuti kaki istrinya yang juga bergoyang. Keduanya duduk nyaman dibalkon sembari menatap senja.

Dua cangkir vanilla latte yang asap putih tipisnya mengepul juga sepiring croissant isian keju menjadikan teman pendamping obrolan mereka sore itu.

"Mas? Kamu dengerin aku gak sih?"

Haruto tersenyum, membuyarkan lamunannya untuk sekedar mencium bibir Junkyu yang tengah cemberut saat itu.

"Kue kamu bakal langsung ludes kalau pelanggannya aku sama Hikaru doang" respon sang dominan.

Junkyu mendengus sebal. Memukul bertubi-tubi dada bidang suami walaupun tubuhnya berakhir didekap erat diiringi tawa keduanya.

"Gimana ya? Kalau pelanggan yang ini malah bikin aku melarat" ujar Junkyu terkekeh geli.

Tanpa ditebak lebih jauh, kita bisa melihat kening Haruto saat itu mengernyit protes. Meminta penjelasan apa maksud ucapannya.

"Mana ada?! Aku bayarnya pake cinta lho dek" Haruto memang selalu menanggapi serius candaan istrinya.

Junkyu tergelak geli memegangi perutnya yang keram. Tangan kirinya yang tidak digenggam Haruto pun terangkat mencubit gemas pipi pria yang bersanding sebagai teman sehidup sematinya.

"Cinta gak bikin aku kenyang mas, tapi kalo cairan cinta mungkin bisa bikin kenyang sekaligus ada dedek disini" goda Junkyu mengelus perut rampingnya.

Haruto terkejut? Jelas!

"Dek, kadang mulut kamu emang trigger warning banget. Mas kan syok brutal dengernya" ucap Haruto seraya mengusap dadanya.

Pemuda manis itu semakin mengeraskan tawanya. Kala itu, suasana damai di bawah langit senja memang kualitas waktu yang terbaik.

Angry Husband [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang