Dengan cepat Yeonjun memasuki buku-bukunya kembali kedalam tas hitamnya. Dia ingin segera kembali ke apartemen dan lanjut belajar, dia tahu, menjadi dokter bukanlah hal yang mudah.
Dia harus belajar lebih banyak lagi.
Selama perjalanan pikiran Yeonjun terus tertuju pada pertanyaan tentang apa yang ia inginkan. Dia bahkan tak sadar bahwa dia sudah melewati halte bus pertama.Teriknya matahari membuat Yeonjun kelelahan, entah kenapa hari ini terasa lebih panas dari biasanya. Matanya menyipit dan lengannya terus-terusan menyeka keringatnya.
Untuk disaat yang seperti ini Yeonjun sedikit mengutuk dirinya sendiri karena tak membawa payung. Bahkan saat musim hujan pun ia sering lupa membawanya.
Karena cuaca hari ini yang begitu panas, pemuda itu memutuskan untuk mampir ke Mini market untuk membeli minuman dingin dan juga payung.Dan mungkin juga untuk mencari udara sejuk di dalam Mini market tersebut.
Pemuda itu teringat dengan titipan Soobin tadi pagi, lima bungkus ramyeon. Karena mereka memiliki aturan dimana mereka hanya boleh memakan ramyeon sebulan sekali, tepatnya di akhir bulan, dan hari ini adalah hari dimana mereka diperbolehkan makan ramyeon, mereka tak akan menyia-iakan hari ini.
Yeonjun berjalan dan mengambil lima bungkus ramyeon kesukaan mereka, untunglah Yeonjun ingat jadi ia tak perlu lagi pergi ke mini market lagi. Toh, hari ini juga jadwal Yeonjun untuk berbelanja, beruntung karena hari ini mereka makan ramyeon, Yeonjun pun tak perlu membeli banyak bahan masakan.
Pemuda itu sudah dapat semua yang ia butuhkan, ia berjalan kearah kasir dan menunggu antrian dengan sabar.
"Jagiya?" Seseorang memanggil.
Refleks Yeonjun memutarkan badannya dan tersenyum saat melihat Wooyoung dan seorang temannya di belakangnya.
"Aigoo... sudah lama kita tak bertemu!" Ujarnya gembira. "Ayo, cepat bayar belanjaanmu supaya kita bisa berbicara lebih lama!"
🎼🎼🎼
Semua belanjaan sudah mereka bayar. Sekarang ketiganya tengah duduk santai di depan mini market.
Wooyoung kelihatan kelewat girang melihat Yeonjun setelah sebulan lebih mereka tak bertemu. Selain karena Wooyoung sekarang tengah menjadi trainee di BigHit, Yeonjun juga sibuk dengan sekolahnya."Ah, Yeonjun, kenalkan, ini teman tranieeku." Ujar Wooyoung sambil tersenyum lebar pada pemuda di sebelahnya.
Pemuda itu tersenyum kalem pada Yeonjun dan mengulurkan tangannya.
"Salam kenal, aku Kang Yeosang" ucapnya.
Yeonjun menatapnya lamat-lamat. Ia terpesona dengan wajah tampan Yeosang yang membuatnya terlihat seperti patung Romawi yang berjalan.
"O-oh, er... hai, salam kenal juga. Aku Choi Yeonjun." Balas Yeonjun seraya menyalami tangan Yeosang.
"Yeonjun, kenapa kamu tidak kembali ke kelas menari lagi?" Tanya Wooyoung dengan wajah kecewanya.
Yeonjun terdiam. Dia tahu suatu saat nanti seorang teman dari kelasnya akan menanyakan hal ini. Bahkan Minho dan juga Hyunjin pun masih berharap ia kembali ke kelas, walaupun keduanya sekarang sudah menjadi traniee di JYP.
"A-aku berhenti menari, Woo. Aku memutuskan untuk fokus belajar saja sekarang." Jawab Yeonjun pelan.
Mata Wooyoung melebar. Dia terlihat sangat syok sedangkan Yeosang hanya terdiam memandang tak mengerti keduanya.
Wooyoung masih tak mengerti, kenapa Yeonjun teman satu perjuangannya tiba-tiba mengatakan bahwa dia berhenti nenari?"Kenapa--"
"Aku berhenti, Woo. Aku ingin fokus belajar menjadi dokter. Itu saja." Sekali lagi Yeonjun menjawab dengan suara gemetar. Entah kenapa ia merasa emosi sekarang.
YOU ARE READING
One Dream ||TXT Friendship AU (Completed)
FanficPersahabatan antara lima pemuda di satu dorm yang memiliki mimpi yang sama. Namun di sisi lain mereka harus menerima kenyataan memiliki orangtua yang menginginkan jalan hidup yang berbeda bagi anak2 mereka. . . . . . Authornya masih belajar. Mohon...